MAPAUS Langsungkan Bakti Sosial Bersama YPAC Surabaya fadjar February 1, 2016

MAPAUS Langsungkan Bakti Sosial Bersama YPAC Surabaya

Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-36 Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS) digelar bakti sosial kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Surabaya.“Acara ini bertujuan agar masyarakat sadar bahwa masih banyak manusia kurang beruntung di sekitar kita, kami juga ingin memberi contoh kepada anggota baru bahwa MAPAUS bukan hanya organisasi yang ingin mencintai alam saja, tetapi kami juga peduli terhadap manusia yang membutuhkan uluran tangan,” ujar A. R. Bimantara Ara, yang merupakan mahasiswa Teknik Industri Semester 4 sekaligus koordinator acara.

Acara yang berlangsung pada Sabtu 23 januari 2016, pukul 08.00 WIB diawali dengan senam kesehatan jasmani dan rohani bersama seluruh siswa, guru YPAC, dan MAPAUS. Terlihat ekspresi ceria dari para siswa berkebutuhan khusus ini selama senam berlangsung yang hampir memakan waktu selama satu jam. Para siswa ini seakan tak peduli dengan kekurangan yang dimilikinya dan melakukan senam dengan sangat antusias dan bersemangat.

Setelah program senam berakhir, para siswa diberikan waktu istirahat kurang lebih selama setengah jam. Di waktu seperti inilah para mahasiswa MAPAUS berusaha mengakrabkan diri dengan para siswa dengan cara mengajak mereka mengobrol sampai mengajak berkeliling di sekitar aula. Pada pertengahan acara, diadakan gamesdengan cara membagi para siswa menjadi empat kelompok.

Disetiap kelompoknya telah disiapkan pos-pos tersendiri yang harus dituju dan dijaga oleh satu hingga dua orang anggota MAPAUS. Dalam gamesini para siswa YPAC diminta untuk menyanyikan lagu, memainkan permainan sambung kata, serta bermain ketangkasan dengan memainkan lempar tangkap bola antar teman regunya. Gamesberlangsung sangat seru, canda tawa peserta pun seringkali terdengar di aula gedung YPAC ini. Acara ditutup dengan foto bersama antara semua siswa dan guru YPAC serta anggota perwakilan MAPAUS.

“Saya berharap setelah acara ini berakhir kita bisa lebih bersyukur, karena mereka yang berkebutuhan khusus saja bisa mensyukuri hidupmereka. Terkadang kira harus banyak belajar kehidupan dari para siswa YPAC ini,” tutup Bimantara. (sr)