Mahasiswi Ini Teliti Daun Nilam, Tergiur Harga Jual Tinggi fadjar September 4, 2015

Mahasiswi Ini Teliti Daun Nilam, Tergiur Harga Jual Tinggi

suarasurabaya.net – Nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah tanaman penghasil Minyak Atsiri yang lazim disebut Minyak Nilam. Kegunaannya sebagai fiksatif (zat pengikat) pada industri parfum, kosmetik, dan farmasi.

Minyak Nilam digunakan dalam industri tersebut karena memiliki sifat yang menguntungkan, yaitu sukar tercuci, sukar menguap jika dibandingkan dengan Minyak Atsiri jenis lainnya.

‘Karena itu, Minyak Nilam itu memiliki prospek bisnis yang cerah untuk industri parfum atau industri farmasi, karena memiliki harga jual yang cukup tinggi. Ini sangat menarik,’ terang Silvia Monica Sahertian.

Mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas Teknobiologi Ubaya (Universitas Surabaya) ini membuat tugas akhir tentang perbanyak (multiplikasi) tunas tanaman pada Nilam Aceh sebutan untuk daun Nilam.

Membutuhkan waktu 8 bulan dalam penelitian dengan berbagai kendala yang kecil hingga besar. Satu diantaranya adalah sulitnya mencari tanaman Nilam itu sendiri. Karena harga jualnya yang memang tinggi.

Kesulitan lain yang dihadapi adalah minimnya petani Nilam yang mau menjual hanya 100 lembar saja. ‘Karena para petani menjual minim untuk 1.000 lembar daun. Ini tentunya menyulitkan penelitian,’ tambah Silvia.

Namun demikian, kata Silvia berbagai kendala saat penelitian dilakukan menjadikannya lebih giat dan teliti agar tidak sampai menghentikan penelitian.

Silvia berharap penelitian ini dapat memberikan informasi kepada khalayak mengenai teknik sterilisasi yang tepat untuk eksplan nodus nilam (Pogostemon cablin Benth. var. Sidikalang), jenis dan konsentrasi zpt yang sesuai untuk multiplikasi tunas Nilam.

Di masa depan penelitian ini juga diharapkan dapat membantu bisnis Nilam menjadi lebih baik bagi para pelakunya. Terutama para petani Nilam di Indonesia.

Sementara itu, ditambahkan Dr. Ir. Poppy Hartatie Hardjo MSI, pembimbing tugas akhir Silvia bahwa penelitian lanjutan terkait daun Nilam masih dibutuhkan.

‘Prospek kedepan untuk penelitian ini sangat bagus dan jika dilanjutkan bisa ke arah pembentukan suspensi sel tidak dalam bentuk daun melainkan kumpulan sel kalus medium padat dan suspensi sel meduim cair. Ini sangat bagus,’ pungkas Popy Hartatie Hardjo pada suarasurabaya.net, Kamis (3/9/2015). (tok/dop/rst)

Sumber: SuaraSurabaya.Net