Latih Guru dan Dosen Jadi Trainer MikroTik fadjar June 17, 2015

Latih Guru dan Dosen Jadi Trainer MikroTik

Sebuah lembaga training profesional yaitu belajarmikrotik.com mengadakan sebuah pelatihan MikroTik di fakultas Teknik Elektro Ubaya pada yang terangkai pada tanggal 8 Juni ndash; 13 Juni lalu. Pelatihan kali ini adalah pelatihan angkatan yang ke-10. Sebelumnya Ubaya juga pernah mendapat sebuah kehormatan untuk dapat juga bergabung untuk mengadakan pelatihan MikroTik tersebut yaitu pada saat angkatan yang ke-7.

MiktoTik adalah sebuah perusahaan vendor software dan hardware, perusahaan ini bertempat di Riga, Latvia (Eropa Utara)yang dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins. Produk yang dihasilkan oleh MikroTik ini adalah RouterBoard yaitu Hardware untuk MikroTik Router OS (MikroTik Router Operating System)

Pelatihan yang diadakan 3 bulan sekali ini adalah pelatihan MikroTik yang ditujukan kepada para guru-guru SMA dan dosen untuk dapat menjadi seoranng trainerdan diharapkan dapat mengajarkan tentang MikroTik disekolahnya masing-masing. “Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan guru dan dosen untuk menjadi MikroTik akademi traineryang berpengalaman di institusinya masing-masing,” ungkap Henry Hermawan, S.T, M.Sc selaku ketua panitia.

Para peserta yang mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan sertifikasi dasar atau MikroTik Certified Network Associate. pembelajaran ini akan berguna untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu MikroTik Training Control Engineer. Dalam pelatihan ini peserta akan mendapatkan sebuah pengenalan tentang perusahaan MikroTik dan sebuah pembelajaran pengenalan perangkat MikroTik secara ringkas, bagaimana cara mengkoneksi ke MikroTik untuk pertamakalinya.

Dalam rangkaian 6 hari, peserta terbagi menjadi 2 gelombang yang masing-masing 3 hari. Hari pertama (tanggal 8 dan 11), peserta diberi pelatihan seputar MikroTik. Sementara hari kedua (tanggal 9 dan 12) peserta diberikan ujian seputar MikroTik. Ujian akan diadakan pada hari selanjutnya ketika para peserta selesai mengikuti pelatihan tersebut, apabila mereka lulus dan mendapatkan nilai minimal 75 mereka dapat diakui sebagai trainer. Sementara hari ketiga (tanggal 10 dan 13) peserta diberikan kesempatan untuk mengulang ujian apabila tidak memperoleh nilai minimum di hari kedua.

“Sebelumnya kami juga pernah melakukan pelatihan diberbagai kota di Indonesia, contohnya seperti Bogor dan Lombok. Untuk saat ini pelatihan memang diadakan 3 bulan sekali, tapi jika sudah banyak peminatnya kami bisa mengadakannya 1 bulan sekali,” jelas Adhie Lesmana, S.S., selaku trainer professional dari belajarmikrotik.com.(rps)