Gagal Jadi Tentara, Sukses Sebagai Jaksa fadjar April 2, 2015

Gagal Jadi Tentara, Sukses Sebagai Jaksa

Sewaktu kecil, M. Adi Toegarisman yang lahir di Madura, Jawa Timur, 28 Februari 1960, berkeinginan menjadi tentara. Karena itu, setelah lulus dari sekolah menengah atas (SMA), Adi sempat mengikuti tes AKABRI. Namun, ia gagal menjadi taruna.

Adi tak patah semangat. Gagal masuk AKABRI, ia pun berkeinginan melanjutkan pendidikan di universitas. Setelah gagal masuk perguruan tinggi negeri, UNAIR dan ITS, Adi memilih Fakultas Hukum Universitas Surabaya dan lulus tahun 1980.

Setelah lulus dari sekolah hukum, Adi mendaftar untuk mengikuti tes calon hakim. Namun sayang, lagi-lagi ia mengalami kegagalan. Ia pun memutuskan untuk berbelok ke dunia kejaksaan. Di sinilah kariernya meningkat. Setelah menjadi Kasubsi Sos Bud, ia menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau. Dan ia sempat menduduki jabatan sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung sebelum menjadi Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jampidsus di tahun 2012. Dan kini, Adi dipercaya menjabat Kajati DKI Jakarta menggantikan Didiek Darmanto.

Usai dilantik Basrief Arief, Jaksa Agung saat itu, M Adi Toegarisman yang dipercaya menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, berjanji akan menerapkan prinsip transparansi dalam pengungkapan kasus-kasus yang ada di instansinya. (im)

Sumber: majalah interview plus edisi 016/25 Januari – 24 Februari 2015