Batal Ke Australia Tak Jadi Masalah, Semester Ini Pilih Belajar Di Korea fadjar March 2, 2015

Batal Ke Australia Tak Jadi Masalah, Semester Ini Pilih Belajar Di Korea

Mendapat kesempatan untuk belajar di luar negri merupakan hal yang langka. Lantas, Samuel Adidharma Lukito tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan memutuskan untuk mengikuti program student exchange ke Korea walaupun hanya berangkat sendirian. Setelah melewati berbagai persiapan, mahasiswa Jurusan Desain dan Manajemen Produk ini akan berangkat ke Korea pada 23 Februari nanti dan menghabiskan satu semester di University of Ulsan, Korea Selatan.

Sebelumnya, Samuel sempat memilih untuk melakukan student exchange ke Australia. Namun karena waktu persiapan menjelang tes IELTS yang terlalu singkat akhirnya membuat skor IELTSnya tersebut tidak mencukupi untuk melakukan student exchange ke Australia. Dia mengatakan bahwa IELTS merupakan hal yang baru untuknya. Ternyata tidak berhenti hanya di situ, kesempatan lain pun datang kepadanya. Mahasiswa angkatan 2012 ini kemudian ditawari untuk mengikuti student exchange ke Korea. Berbeda dengan Australia yang membutuhkan skor IELTS, Korea hanya membutuhkan skor TOEFL dan hal tersebut dapat dipenuhi olehnya.

Nasib baik nampaknya terus menghampiri Samuel. Selain mendapat kesempatan untuk student exchange ke Korea, Samuel juga mendapat beasiswa dari pemerintah Korea sehingga biaya kuliahnya di sana full dibiayai pemerintah dan dia juga mendapat uang bulanan. Untuk program ini, Ubaya juga membantunya untuk mengurus visa dan berhubungan dengan pihak di Korea. Terlepas dari fasilitas yang diberikan Ubaya, ia juga mempersiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak kursus bahasa Inggris, bahasa Korea, dan berkonsultasi dengan dosen dalam pemilihan mata kuliah untuk studinya di Korea. “Untuk mata kuliah desain produk di sini tidak terlalu banyak yang sama dengan di Korea, tapi masih berhubungan,” tutur mahasiswa Fakultas Industri Kreatif ini.

Menjelang keberangkatannya tersebut, Samuel juga tak lupa mencari informasi tentang Indonesia dan Surabaya untuk sharing ketika di sana. Menurut Samuel, program student exchange ini sangat membantu apalagi sebelumnya ia tidak memiliki rencana untuk mengikuti program seperti ini. Ia juga berharap setelah mengikuti student exchange dapat menambah banyak ilmu pengetahuan dan banyak informasi tentang Korea untuk kemungkinan jika ingin melanjutkan studi di sana. “Yang penting mencoba dulu dan untuk hasilnya apakah berhasil atau tidak, itu urusan belakangan. Karena kalau tidak mencoba, kita tidak akan tahu hasilnya seperti apa. Walaupun tidak berhasil, kita jadikan sebagai pengalaman sehingga kita bisa lebih mempersiapkan diri lagi kalau kesempatan itu datang lagi,” pesannya mengakhiri wawancara. (frs/wu)