Bikin Lampu Nelayan Tahan Lama fadjar February 12, 2015

Bikin Lampu Nelayan Tahan Lama

SURABAYA – Lampu merupakan kebutuhan vital nelayan untuk melaut ketika malam. Sayangnya, sinar petromaks tidak mampu bertahan cukup lama. Radiusnya pun tidak terlalu jauh. Kondisi itu menginsipirasi Cindy Eleonora Gani untuk menciptakan lampu nelayan portable, FI Neon, yang mampu bertahan 5-8 jam.

Ketika ditemui di Seminar Room Gedung International Village Universitas Surabaya (Ubaya), mahasiswi desain manajemen produk tersebut menjelaskan detail lampu berbentuk kerucut terbalik itu. ”Bahannya dari akrilik, plastik, dan aluminium. Beratnya hanya 700 gram,” tuturnya. Untuk lampunya, Cindy menggunakan lampu LED putih dan biru dengan daya 12 volt.

Menggunakan bahan kedap air, lampu tersebut dapat digunakan untuk penerangan dalam air. Sinarnya bisa menarik ikan-ikan agar mendekat. Hasil tangkapan pun bisa melonjak. Sebab, alat itu juga dilengkapi perangkat penggulung dan tali sepanjang 10 meter. FI Neon bisa mencapai kedalaman 4 meter dan radius penyiaran lebih dari 3 meter. Sebab, lampu yang digunakan berkuatan 30 watt.

Bahan bakar lampu LED tersebut tidak memakan banyak biaya. Tenaga lampu diperoleh dari putaran motor perahu yang dialirkan ke aki. Kemudian, aki terhubung ke charger FI Neon. ”Termasuk ramah lingkungan karena tidak pakai minyak tanah,” ucap putri bungsu pasangan Sutikno Gani dan Ratna Yunita itu.

Dengan bobot kurang dari 1 kilogram, Cindy awalnya menyangsikan bahwa lampu bikinannya mampu bertahan di dalam air. Namun, karyanya ternyata bisa digunakan dalam kondisi laut yang berarus sedang. ”Dengan catatan, arus dan angin tidak terlalu kencang,” jelasnya.

Meski untuk tugas akhir, Cindy tidak main-main melakukan riset untuk FI Neon. Dia melakukan pengamatan kegiatan melaut di Surabaya, Lamongan, dan Probolinggo. Uji coba produk pun sudah dilakukan di tambak di daerah Sidoarjo. ”Hasil tangkapan memang meningkat. Tapi, produk jadi belum pernah dicoba di laut,” ungkap Cindy.

Dosen pembimbing tugas akhir Cindy, Kumara Sadana Putra SDs MA, mendukung produksi FI Neon untuk nelayan kecil dan sedang. ”Konsep underwater lamp sebagai penarik ikan memberikan solusi positif bagi nelayan,” ucapnya.

Kumara juga menjelaskan, hasil ciptaan mahasiswi bimbingannya tersebut diharapkan mampu mendongkrak hasil tangkapan nelayan secara signifikan. Mengenai biaya pembuatan, Cindy menyatakan butuh modal Rp 3 juta. Biaya itu terkait dengan penggantian desain dan material produk. Namun, FI Neon yang dikerjakan selama setahun terakhir tersebut terbilang murah jika dipasarkan masal. Satu set alat dibanderol Rp 1 juta. (fam/c15/ai)

Sumber: Jawa Pos

Mahasiswi Ubaya ciptakan pengganti Petromax untuk nelayan

Surabaya (ANTARA News) – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Cindy Eleonora Gani menciptakan lampu pengganti petromax untuk nelayan tradisional yang dinamai ‘FI Neon’.

‘Saya sempat melakukan observasi kepada nelayan di Pantai Kenjeran, ternyata mereka menggunakan petromax yang berbahan minyak tanah yang tidak ramah lingkungan,’ katanya di kampus setempat, Rabu.

Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk pada Fakultas Industri Kreatif Ubaya itu berusaha mendesain lampu pengganti petromax yang ramah lingkungan dan memiliki fungsi mampu memancing perhatian ikan.

‘Saya tidak terlalu paham teknik, tapi dosen pembimbing membantu tugas akhir itu, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas itu selama setahun dan akhirnya lampu FI Neon pun jadi. FI Neon itu berarti fishing neon,’ katanya.

Ia menjelaskan lampu FI Neon itu menggunakan lampu LED sehingga tidak mudah panas dan bisa bertahan hingga 5-8 jam pemakaian bila ‘charge’ energi yang masuk ke dalam lampu itu maksimal.

‘Sistem charging untuk lampu itu bersifat plug in dan plug out, sehingga lampu bisa digunakan secara portable,’ kata gadis kelahiran Kutisari, Surabaya itu.

Menurut dia, lampu sejenis memang ada, tapi lampu FI Neon memiliki beberapa kelebihan yakni bisa bongkar pasang, sedangkan lampu sejenis tidak bisa dan harus menggunakan kabel yang panjang.

Selain itu, lampu FI Neon juga ramah lingkungan dan tidak cepat panas, karena menggunakan lampu LED dengan daya tahan cukup lama (5-8 jam).

‘Bila lampu FI Neon dimasukkan hingga kedalaman 2-3 meter, maka lampu akan dapat memancing ikan untuk menghampiri, sehingga nelayan tinggal melempar jaring setelah 1-2 jam dan hasilnya akan cukup banyak,’ katanya.

Tentang proses ‘charging’ lampu FI Neon, ia mengatakan lampu FI Neon itu diisi energi listrik dengan dihubungkan dengan motor perahu.

‘Motor perahu itu diberi pulley dan dinamo untuk mengalirkan energi ke aki, lalu aki itu diberi regulator untuk melakukan charging ke dalam lampu FI Neon itu,’ katanya.

Ditanya biaya pembuatannya, ia mengaku prototipe yang dibuat menghabiskan Rp3 juta, namun jika diproduksi secara massal akan bisa menghemat hingga tinggal Rp1,2 juta atau bahkan lebih murah lagi.

‘Rencananya, saya akan mengenalkan lampu FI Neon itu kepada pemerintah. Kalau ada respons bagus, maka saya akan bekerja sama dengan industri untuk memproduksi secara massal, sehingga nelayan terbantu,’ katanya.

Pihaknya juga sudah melakukan survei kepada sejumlah nelayan tentang lampu FI Neon itu. ‘Mereka suka, karena lampu FI Neon itu terang dan praktis,’ katanya.

FI Neon karya Cindy itu dilengkapi 2 lampu LED (putih dan biru) 12 volt, 10 baterai NimH rechargeable, penggulung tali dengan dilengkapi tali sepanjang 10 meter. Lampu FI Neon seberat 700 gram itu dapat menyala dari energy yang dihasilkan dari putaran motor perahu.

‘Indonesia sebagai poros maritim dunia (program Jokowi) dan upaya kebangkitan Kementerian Maritim perlu didukung pada level mikro taktis oleh desainer produk Indonesia,’ kata dosen pembimbing Cindy, yakni Kumara Sadana Putra S.Ds MA.

Editor: Ruslan Burhani
Sumber: https://www.antaranews.com

FI Neon, Lampu Pengundang Ikan, Cocok untuk Nelayan Kecil

SURYA.co.id | SURABAYA – Petromax yang biasa dipakai nelayan tradisional sebagai penerangan kini punya gantinya.

Cindy Eleonora Gani, mahasiswi jurusan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) membuat inovasi lampu tahan air yang dinamai FI Neon.

Kelebihannya punya dua fungsi, sebagai penerang sekaligus dapat ditenggelamkan untuk menarik perhatian ikan.

‘Walau terbuat dari akrilik, plastik, dan aluminium, lampu ini tahan dalam air hingga baterainya mulai habis,’ ujar mahasiswi semester akhir ini, Rabu (11/2/2015).

SURYA.co.id | SURABAYA – Petromax yang biasa dipakai nelayan tradisional sebagai penerangan kini punya gantinya.

Cindy Eleonora Gani, mahasiswi jurusan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) membuat inovasi lampu tahan air yang dinamai FI Neon.

Kelebihannya punya dua fungsi, sebagai penerang sekaligus dapat ditenggelamkan untuk menarik perhatian ikan.

‘Walau terbuat dari akrilik, plastik, dan aluminium, lampu ini tahan dalam air hingga baterainya mulai habis,’ ujar mahasiswi semester akhir ini, Rabu (11/2/2015).

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com