Upaya Peningkatan Sistem Manajemen Mutu UBAYA melalui Kriteria SNI Award 2014 fadjar November 24, 2014

Upaya Peningkatan Sistem Manajemen Mutu UBAYA melalui Kriteria SNI Award 2014

Hari Jumat lalu (14-11-14), merupakan hari yang membahagiakan bagi civitas akademika Universitas Surabaya (Ubaya). Pada hari itu, Ubaya mendapat penghargaan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2014 untuk kategori perusahaan dan organisasi besar sektor jasa. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, dengan didampingi Kepala BSN Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya kepada Wakil Rektor I Ubaya Nemuel Daniel Pah Ph.D di Jakarta Convention Center pada Jumat malam lalu (14/11). Pada kesempatan tersebut, selain Wakil Rektor I, Ubaya diwakili juga oleh Muhammad Rosiawan Direktur Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal (DPMAI, 2011-2014) serta Hayuning selaku Manajer Hubungan Publik dan Media Ubaya.

Sebagaimana diketahui, SNI Award adalah penghargaan yang diberikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) kepada perusahaan/organisasi yang mempunyai komitmen dan konsisten dalam menerapkan SNI dan memiliki kinerja baik. SNI Award ini digelar setiap tahun dan sudah memasuki tahun kelima. Ada tiga indikator penilaian dalam penghargaan SNI 2014 yakni kinerja organisasi

(kepemimpinan dan manajemen, fokus pada pelanggan, manajemen sumber daya, pengelolaan produk), awareness terhadap SNI (kebijakan organisasi di bidang standar, penerapan standar, pengembangan standar, edukasi dan promosi SNI) dan hasil bisnis (kinerja non-keuangan dan kinerja keuangan).

Tahun 2014, perusahaan/industri yang menjadi peserta SNI Award berjumlah 159 dan berasal dari seluruh Indonesia. Para peserta SNI Award diseleksi melalui 4 tahapan penilaian, dimulai dari proses pendaftaran (tahap I), verifikasi kelengkapan dokumen (tahap II), penilaian (tahap III) dan penetapan (tahap IV).

Dalam rangka untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan Sistem Manajemen Mutu Ubaya berbasis ISO 9001:2008 dan IWA 02:2007 yang sudah berjalan sejak 2009, maka Ubaya melalui DPMAI menginisiasi untuk mengikuti event SNI Award tersebut, dengan maksud untuk memperoleh feed back dan feed forward dari para evaluator dan dewan juri SNI Award dan proses perbaikan berkelanjutan dari SMM tersebut. Keikutsertaan Ubaya ini, dimulai sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang, dan puji syukur atas kehadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang kita panjatkan, bahwa dengan terus menerus melakukan tindakan perbaikan berdasarkan masukan dari evaluator dan juri SNI Award, maka Ubaya di tahun 2014 berhasil mendapatkan award tersebut untuk kategori perusahaan/organisasi jasa besar.

Ubaya menjadi satu satunya perguruan tinggi yang masuk nominasi dan berhasil mendapat penghargaan SNI Award. ”Kami sangat bangga dengan penghargaan ini. Ubaya akan terus berbenah dan menjadi yang terbaik dalam penerapan SMM yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi” ucap Nemuel. Selanjutnya beliau mengatakan, tidak mudah meyakinkan tim juri SNI, apalagi terdapat 17 juri yang didapuk BSN untuk mengawal pendaftaran, verifikasi, kunjungan, sampai penentuan pemenang. Penjurian SNI diketuai Prof. Rhenald Kasali Ph.D ‘Ada dua hal yang membuat Universitas Surabaya bisa memenangkan SNI Award 2014, yaitu dokumen sangat teratur dan lengkap serta konsisten dalam penerapan standar yang sudah diacu’ kata Rhenaldi Kasali saat wawancara singkat dengan Hayuning di sela acara.

Nemuel menambahkan bahwa hal ini semua tidak lepas dari dukungan serta kerja keras seluruh sivitas akademika Ubaya, khususnya DPMAI Ubaya dalam mengembangkan dan menerapkan standar khususnya SNI ISO 9001:2008 dan menunjukkan komitmen dan konsistensi yang baik selama lima tahun terakhir ini, demikian pula telah memperlihatkan kinerja yang semakin baik.

Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, penyelenggaraan SNI Award merupakan bagian dari upaya stimulasi peningkatan penerapan SNI. Melalui SNI Award diharapkan produsen, konsumen dan masyarakat umum terus memvaluekan mutu produk atau layanan organisasinya, berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan pengunaan SNI sebagai referensi dalam memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholdernya. Kriteria SNI Award juga dapat menjadi acuan penilaian mandiri bagi organisasi tidak saja untuk organisasi yang mengikuti SNI Award, namun juga untuk semua perusahaan/organisasi yang berkeinginan mewujudkan kinerja terbaiknya dan berdaya saing. Selanjutnya, Prof. Bambang berharap kepada para penerima anugerah SNI Award benar-benar akan menjadi “role model” dan dapat menjadi contoh bagi perusahaan atau organisasi lainnya, untuk membangkitkan perusahaan atau organisasi lainnya mengenai pentingnya dalam menerapkan standar.

Sementara Menristek-Dikti Prof. Mohamad Nasir mengatakan para penerima SNI Award merupakan penyangga utama pilar standardisasi dari infrastruktur mutu nasional. Penerapan SNI masih distimulasi oleh adanya pemberlakuan regulasi teknis. Penerapan SNI secara sukarela belum terbangun secara optimal. Oleh karenanya, tambah Nasir, salah satu upaya pemerintah (BSN) untuk mendorong peningkatan penerapan SNI adalah melalui penghargaan SNI Award kepada organisasi yang konsisten dalam penerapan SNI, peduli pengembangan SNI dan berkinerja baik. SNI Award lanjutnya telah mampu menciptakan rantai nilai dan komunikasi standardisasi kepada stakeholdernya mulai dari pemasok hingga masyarakat luas. Rantai nilai ini telah menumbuhkan berbagai inovasi dan menciptakan usaha baru bagi organisasi. Di akhir sambutannya Menteri Nasir mengajak seluruh masyarakat untuk mendayagunakan sumberdaya yang kita miliki secara terpadu bersama pemangku kepentingan standardisasi untuk menjadikan SNI sebagai salah satu jati diri bangsa Indonesia. (AH,MR)

Sumber : diolah dari berbagai sumber dengan keyword Ubaya raih SNI Award 2014, seperti: https://www.bsn.go.id/main/berita/berita_det/5657/9-Organisasi-Raih-SNI-Award-2014#.VGrx4WfDvwE, https://www.tribunnews.com, https://www.antarajatim.com, dan Jawa Pos-Metropolis, 16 Nopember 2014.