Ubaya Juara IARC 2014 fadjar September 2, 2014

Ubaya Juara IARC 2014

Ubaya Borong Gelar IARC 2014

SURABAYA ndash; Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) sukses memborong gelar dalam kompetisi nasional Industrial Automation and Robotic Design (IARC) 2014 di ITS. Dari ajang kompetisi programming antarmahasiswa bidang otomasi industri dan robotika itu, Ubaya membawa pulang empat gelar.

Kompetisi nasional tersebut berlangsung pada 25ndash;27 Agustus. Pasangan mahasiswa dari Ubaya, Gabriel Utomo, 22, dan Thomas Ardi Kusuma, 21, menjuarai kategori LabVIEW Embedded Programming dan kategori LabVIEW Programming.

Pemenang lain untuk kategori LabVIEW Programming adalah Ivan Immanuel Trusulaw dan Fatkhor Rozi yang menjadi runner-up. Posisi ketiga juga diraih mahasiswa Ubaya, yakni Damaris Tanojo dan Cornelius Kristanto. Jadi, kategori tersebut disapu bersih mahasiswa Ubaya.

Menurut Gabriel, LabVIEW merupakan perangkat lunak yang paling banyak dioperasikan di dunia otomasi industri profesional. Software otomasi tersebut, lanjut dia, bisa diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Dalam IARC, berbagai studi kasus dapat dipecahkan dengan menggunakan LabVIEW. Misalnya, membuat charger baterai otomatis, buka-tutup pintu mal, dan lain-lain.

Gabriel dan Thomas menerapkan LabVIEW untuk menerbangkan quadcopter (helikopter dengan empat baling-baling). Mereka memperagakan dengan mahir quadcopter tanpa remote control, tetapi menggunakan software yang diprogram di laptop atau handphone sekalipun.

‘Nanti mengendalikan pesawat bisa lewat komputer atau android dengan bantuan wifi,’ ujar Gabriel. Bisa juga mengendalikan mass rapid transit (MRT).

Peserta IARC tahun ini adalah ITS, Universitas Bhayangkara, Universitas Trunojoyo, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Bandung. ‘Ubaya bisa sapu bersih kategori LabVIEW Programming dengan juara I, II, dan III,’ ungkap dia dengan bangga.

‘Mungkin karena belum banyak yang tahu, jadi peserta lomba masih sedikit,’ ujarnya. (rim/c19/roz)

Sumber: Jawa Pos, 3 Sep 2014

Ubaya Juara IARC 2014

SURYA Online, SURABAYA ndash; Universitas Surabaya (Ubaya) meraih empat gelar juara di ajang ‘Industrial Automation and Robotic Design (IARC) 2014’ yang digelar di ITS akhir minggu lalu.

IARC adalah kompetisi programming antarmahasiswa se-Indonesia di bidang otomasi industri dan robotika yang umum digunakan industri. Di lomba ini setiap tim diberi tugas merealisasikan program kontrol industri dan implementasinya pada hardware yang diberikan. Kriteria penilaian dilihat dari kecepatan penyelesaian, berfungsinya semua fitur yang diminta, kesederhanaan logika dan estetika tampilan antar muka.

Tim Ubaya menyapu bersih gelar juara (Juara 1,2,3) di kategori lomba LabVIEW Programming. Ubaya juga menyabet juara pertama kategori Lomba LabVIEW Embedded Programming.

Tampilnya Ubaya sebagai juara kompetisi ini sudah terlihat sejak awal lomba. Tim Ubaya yang diperkuat mahasiswa Program Industrial Robotic Design dan Telecommunication Network Design, Teknik Elektro ini selalu tampil meyakinkan dengan menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan waktu tercepat.
Bahkan di babak final, nilai yang dikeluarkan tim juri memperlihatkan keunggulan tim Ubaya dengan selisih nilai mencapai 90 point.”Dari awal kami yakin bisa mendapatkan gelar juara,” kata Gabriel salah satu anggota tim.

Kepercayaan diri Gabriel bukan tanpa alasan, ternyata sudah hampir setahun ini beberapa anggota tim ini memiliki banyak pengalaman dalam programming LabVIEW karena terlibat dalam penerapan algoritma terbang helikopter 4 baling-baling AR.Drone pada hibah penelitian yang diperoleh Jurusan Teknik Elektro Ubaya.

Menurut Gabriel tim Ubaya sudah dipersiapkan sejak lama, namun persiapan intensif menjelang lomba dilakukan seminggu. ”Kami belajar dan berlatih bersama di laboratorium dengan tim tim lain. Pengalaman kami selama terlibat dalam penelitian dan lomba-lomba sebelumnya, saya sharing-kan dengan adik kelas yang baru ikut,” ujarnya.

Agung Prayitno, dosen pembimbing mengaku bangga dengan prestasi tersebut. ”Mereka sanggup bersaing dengan mahasiswa mahasiswa dari universitas lain. Mulai penyisihan hingga final terlihat bahwa mereka unggul dari sisi teori, skill programming dan implementasi hardware. Membanggakan,” komentarnya.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com