Pengurangan Kuota BBM Picu Panic Buying fadjar August 27, 2014

Pengurangan Kuota BBM Picu Panic Buying

suarasurabaya.net – Kebijakan pengurangan kuota BBM bersubsidi akan menimbulkan kebingungan pada masyarakat. Kebijakan itu juga memicu mereka untuk berlomba-lomba melakukan pengisian BBM secara tidak normal.

Feni Megawati Dosen Ekonomi Management Ubaya pada Radio Suara Surabaya menilai kebijakan inilah yang menyebabkan kuota yang dijual lebih sedikit padahal kebutuhan masyarakat masih banyak.

‘Dengan dampak yang seperti ini saya tidak bisa mengambil kesimpulan apakah kebijakan ini baik atau tidak. Dampak kebijakan yang menyebabkan antrean panjang di SPBU, Surabaya tidka merasakannya saat ini,’ kata dia.

Contohnya di Jawa Tengah, kata dia, mencari solar saja harus berkeliling dari SPBU satu ke SPBU lainnya karena stok habis sehingga masyarakat juga harus membeli yang non subsidi.

‘Banyak yang mengatakan jika kebijakan ini jangan dibuat karena mambingungkan masyarakat dan pengusaha,’ ujar dia.

Feni menjelaskan, jika mau diterapkan maka akan banyak konsekuensi yang harus diterima bagi masyarakat luas. Masyarakat panik sehingga berlomba-lomba mengisi sesuai kendaraan yang mereka miliki.

Untuk pemerintahnya, kata dia, dari sisi suplai harus bisa mengimbau masyarakat dengan mengontrol dan tidak berlomba-lomba membeli BBM.

‘Kalau pasokan yang ada bisa diatur maka sampai akhir tahun akan aman. Dengan dampak yang terjadi di masyarakat lebih baik dipikirkan lagi keputusan ini tetap dijalankan atau tidak. Karena kebutuhan BBM di masyarakat setiap harinya akan terus bertambah sesuai dengan penambahan kendaraan,’ ungkap dia. (dwi/rst)

Foto : Ilustrasi

Sumber: Suarasurabaya.net