Tukar Uang Pecahan Baru di Pinggir Jalan, Rawan Ditipu fadjar July 22, 2014

Tukar Uang Pecahan Baru di Pinggir Jalan, Rawan Ditipu

Tukar Uang Pecahan Baru di Pinggir Jalan, Rawan Ditipu

Laporan Dwi Yuli Handayani ; Kamis, 10 Juli 2014 ; 14:38 WIB

suarasurabaya.net – Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar hati-hati menukarkan uang. Lambok Antonius Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia mengatakan, menukarkan uang di pinggir jalan itu berisiko uangnya kadang kurang 1-3 lembar atau ditukar dengan uang palsu atau kertas.

Werner pengamat ekonomi Ubaya mengatakan juga mengingatkan masalahnya kita tidak tahu di satu bendel uang itu apakah disisipi dengan uang palsu atau tidak. Jadi sebaiknya masyarakat menukarkan uang kepada pihak resmi di bank daripada melalui calo.

‘Misalnya diantara satu bendel biasanya akan diselipkan uang palsu atau uang yang lebih rendah. Kalau kita menukar di pinggir jalan kan kita tidak bisa mengeceknya dengan teliti karena dalam perjalanan di situ kita akan menemui kemacetan. Sehingga seringkali kita abai mungkin uangnya kurang, uang palsu dan bisa terjadi banyak kemungkinan,’ kata dia.

Kata dia, orang yang tukar uang di pinggir jalan memang kesulitan menerapkan 3 dimensi yakni dilihat, diraba dan diterawang.

‘Biasanya mereka cuma mengambil satu lembar, itu kan kita tidak bisa menghitung cuma mengambil satu lembar karena kita butuh waktu untuk menghitungnya. Biasanya calo mengambil margin yang cukup besar, bisa Rp.20 ribu atau Rp.50 ribu,’ ujar dia.

Meskipun diambil beberapa lembar dari 1 bendel tapi tetap saja merugikan kita sebagai konsumen. (gk/dwi)

Sumber: https://ekonomibisnis.suarasurabaya.net

2014, BI Siapkan Rp156 Triliun Uang Pecahan Baru

Laporan Dwi Yuli Handayani : Kamis, 10 Juli 2014 : 14:37 WIB

suarasurabaya.net – Tradisi orang yang lebih tua memberi uang pada yang lebih muda membuat kebutuhan uang pecahan menjelang lebaran menjadi meningkat tajam. Bahkan tahun ini Bank Indonesia menyiapkan Rp156 triliun untuk kebutuhan uang pecahan baru.

‘Memang ketika ada permintaan yang tinggi terhadap uang baru, itu akan ada orang-orang yang akan menggunakan peluang tersebut. Mereka akan bantu menukarkan kemudian mengambil margin dari penukaran uang tersebut,’ kata dia.

Werner pengamat ekonomi Ubaya mengatakan, calo-calo ini akan sangat mudah kita temui di pinggir jalan dan di pusat-pusat keramaian. Bahkan seputaran kantor Bank Indonesia.

‘Sangat banyak sekali terutama di seputaran Bank Indonesia karena memang orang yang repot dan tidak mau antre di BI, mereka menggunakan jasa-jasa calo yang sepanjang jalan itu menawarkan jasa penukaran uang,’ ujar dia.

Sebenarnya tanpa memanfaatkan jasa calo, Anda bisa menukarkan uang pecahan baru di outlet-outlet resmi. Selain di bank-bank, BI juga membuka layanan di kantor pegadaian, stasiun, pasar, terminal, rest area tol, stasiun kereta api, pos pemberangkatan mudik dan lendmark daerah. (gk/dwi)

Sumber: https://ekonomibisnis.suarasurabaya.net
Sumber Foto : antarafoto