Jasa Raharja Jatim Dialog Berkendara Aman di Ubaya fadjar May 8, 2014

Jasa Raharja Jatim Dialog Berkendara Aman di Ubaya

Rabu, 07 Mei 2014 22:14:20
Reporter : Renni Susilawati

Surabaya (beritajatim.com)-Ratusan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) antusias mengikuti dialog publik bertema ‘Komitmen PRIME untuk Pelayanan Prima’ yang digelar PT Jasa Raharja Cabang Jatim, Rabu (7/5/2014).

Kegiatan dialog publik ini menghadirkan AKBP Budi Mulyanto SIK MH, Ditlantas Jatim, Drs HB Mustafa, Ketua Organda. Sutrisno SH MHum, Pengamat Transportasi Ubaya serta H Armanda, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jatim.Dialog yang merupakan bagian dari roadshow ini membidik pengendara muda terutama dari kalangan mahasiswa yang masih memiliki tingkat emosional yang masih tinggi.

‘Kenapa hingga kini kami masih membidik mahasiswa sebagai sasaran sosialisasi berkendara yang aman, itu karena sebagian besar mahasiswa lebih mudah tersulut emosinya, yang menular kejalan raya dengan aksi kebut-kebutan,’ ungkap Armanda, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jatim.

Lebih ironisnya, sebagian besar mahasiswa laki-laki menggunakan sepeda motor yang resiko kecelakaan fatalnya tinggi. Diharapkan dengan sosialisasi ini para mahasiswa paham akan pentingnya mematuhi aturan berkendara di jalan.

‘Tak hanya sosialisasi seperti hari ini, kami juga mengingatkan pengendara di jalan dengan memasang berbagai peringatan di jalan maupun dijalur kereta api. Kami berharapjumlah korban laka lantas semakin berkurang,’ tandasnya.[rea/ted]

Sumber: beritajatim.com

Jasa Raharja Intensifkan Kampanye Pencegahan Laka Lantas

07 Mei 2014 17:31:58| Ekonomi | Penulis : Didik Kusbiantoro
Surabaya (Antara Jatim) – PT Jasa Raharja (Persero) semakin mengintensifkan kampanye pencegahan kecelakaan lalu lintas di jalan raya kepada masyarakat khususnya kalangan generasi muda sebagai salah satu upaya menekan jumlah korban.

Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Timur Armanda kepada wartawan usai dialog publik di Universitas Surabaya, Rabu, mengatakan korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) didominasi dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan usia produktif 10-30 tahun.

‘Sebagian besar atau sekitar 75,63 persen korban laka lantas adalah pengendara sepeda motor. Artinya strata ekonomi korban tergolong menengah ke bawah dan ini sangat miris,’ katanya.

Menurut ia, selama periode Januari-Maret 2014, jumlah korban laka lantas di Jatim sebanyak 4.286 orang atau menurun sekitar 17,9 persen dibanding periode sama tahun lalu sejumlah 5.223 orang.

Sedangkan dana santunan yang dibayarkan PT Jasa Raharja cabang Jatim selama kuartal pertama 2014 juga turun menjadi sekitar Rp54 miliar, dibanding 2013 sebesar Rp64 miliar atau turun 15,52 persen.

‘Jatim merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi secara nasional dibanding daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah,’ tambah Armanda.

Secara nasional, lanjut Armanda, sekitar 12 persen dari total dana santunan kecelakaan lalu lintas dibayarkan Jasa Raharja cabang Jatim.

Selain kampanye keselamatan berlalu lintas di lingkungan kampus dan lembaga pendidikan, Jasa Raharja juga melakukan beberapa upaya mandiri untuk menekan angka kecelakaan, antara lain koordinasi dengan instansi terkait, pengadaan rambu darat dan laut, hingga penyelenggaraan program mudik gratis Lebaran.

Pengamat hukum dan transportasi Universitas Surabaya (Ubaya), Soetrisno SH, MHum, mengemukakan keberadaan infrastruktur jalan dan transportasi juga turut berperan menyebabkan kecelakaan lalu lintas, selain faktor ‘human error’ (kesalahan manusia).

‘Tidak jarang terjadi kecelakaan tunggal yang diakibatkan kondisi jalan rusak dan menimbulkan korban. Pemerintah berkewajiban membenahi infrastruktur jalan dan transportasi sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan,’ katanya.

Menurut ia, laju peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi setiap tahun, tetapi tidak diimbangi dengan penambahan infrastruktur jalan yang memadai, berpotensi memicu terjadinya kerawanan lalu lintas.(*)

Sumber: https://www.antarajatim.com

Pelajar dan Mahasiswa Korban Kecelakaan Terbanyak di Jalan Raya

SURYA Online, SURABAYA ndash; Penduduk usia produktif (10-30 tahun) mendominasi angka kecelakaan di jalan raya sepanjang Januari hingga Maret 2014. Dari catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286 korban kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif. Kebanyakan dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta.

Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jatim Armanda, tinggi angka kecelakaan yang dialami pelajar dan mahasiswa ini disebabkan karena faktor ego dan emosi yang labil.

“Remaja seusia itu kan sifat menonjolkan dirinya tinggi, jadi ceroboh dan akhirnya kecelakaan,”terang Armanda saat ditemui usai dialog publik dengan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) di Perpustakaan Ubaya Tenggilis, Rabu (7/5/2014).

Fenomena ini menurut Armando cukup memprihatinkan mengingat kecelakaan ini akan terputusnya mata rantai generasi. Data ini diperkuat dengan banyaknya kasus kecelakaan yang berakhir kematian korban. Dari 4.286 korban kecelakaan yang disantuni PT Jasa Raharja terdapat 867 meninggal dunia.

Ironisnya, kebanyakan mereka adalah kalangan menengah ke bawah. Hal ini dibuktikan bahwa korban kecelakaan ini didominasi oleh pengendara sepeda motor yang mencapai 75,63 persen.

“Karena itulah kami road show ke kampus dan sekolah untuk menyosialisasikan bahaya berkendara. Memang ini tidak ada kaitan langsung dengan kami, tetapi kami merasa ini tanggungjawab moral kami,”katanya.

Armando meyakinkan sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan pihaknya cukup mengena di kalangan pelajar dan mahasiswa. Buktinya dua tahun terakhir terjadi trend penurunan angka kecelakaan. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya klaim asuransi yang terjadi pada triwulan pertama tahun 2014.
“Triwulan pertama tahun ini dana santunan yang kami kucurkan ada Rp 54,159 miliar, turun dibandingkan bulan yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp 64,108 miliar,”terangnya.

Dia mengimbau kepada korban kecelakaan untuk tidak segan-segan mengklaimkan asuransi ke pihaknya, asalkan memenuhi persyaratan, diantaranya melibatkan kendaraan bermotor. “Khusus kecelakaan tunggal tidak mendapat asuransi. Ini sesuai dengan ketentuan undang-undangnya,”pungkasnya.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com