Workshop Pembuatan Handycraft di Ubaya fadjar April 30, 2014

Workshop Pembuatan Handycraft di Ubaya

Workshop Pembuatan Handycraft di Ubaya
Sabun Transparan untuk Suvenir

SURYA Online, SURABAYA – Membuat sabun dengan berbagai variasi bentuk dan aroma ternyata tidak sulit. Inilah yang dipraktekkan puluhan siswa SMA peserta workshop pembuatan handycraft yang digelar Jurusan Teknik Kimia, Universitas Surabaya, Selasa (29/4/2014).

Mereka membuat berbagai macam variasi bentuk seperti bintang dan kura-kura. Menariknya, sabun-sabun ini dibuat transparan sehingga lebih menarik dibanding sabun-sabun yang banyak beredar di pasaran.

‘Prinsipnya di sini kami ingin mengenalkan pada mereka bahwa belajar sains itu menyenangkan,’kata Edy Purwanto, pembicara workshop yang digelar di laboratorium Teknik Kimia Polimer, Gedung TG Lantai 2 Kampus Tenggilis, Ubaya.

Menurutnya, pembuatan sabun cukup mudah. Pertama-tama ditimbang kaustik soda (NaOH) sebanyak 10 gram yang dimasukkan dalam air sebanyak 25 mililiter.
Selanjutnya didiamkan hingga air menghangat, bersuhu sekitar 45 derajat celcius.

‘Ketika larutan alkali mencapai suhu 45 derajat celcius, panaskan minyak sebentar dan jaga agar suhu minyak dan larutan NaOH sama yaitu 45 derajat celcius. Panci yang digunakan harus stainles steel untuk menghindari kerosif,’terang dosen Teknik Kimia yang kini sedang mengurus HAKI untuk inovasinya.

Berikutnya, larutan alkali dimasukkan ke dalam minyak, diaduk sampai rata dan berubah mengental (sekitar 15 menit). Tahap ini disebut sebagai tahap ‘Trace’.

‘Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan ‘trace’,’urainya.

Pada saat ‘trace’ tadi, bisa ditambahkan alkohol sebanyak 50 mililiter dan diaduk sampai rata. Tujuannya untuk mendapatkan permukaan sabun yang transparan.

Selanjutnya dimasukan larutan gula yang sudah dibuat dengan melarutkan 0,75 gram gula dengan 10 mililiter air. Lalu ditambahkan 45 mililiter TEA yang merupakan stabiliser sambil terus diaduk hingga rata. ‘TEA ini fungsinya untuk menstabilkan busa,’terangnya.

Setelah itu ditambahkan gliserin sebanyak 36 mililiter dengan tetap diaduk dan dipanaskan selama 5 menit, setelah jernih diangkat dan didiamkan agak dingin. Untuk tambahannya bisa ditambahkan pewarna secukupnya.

Setelah tercampur rata, dituangkan ke dalam cetakan yang telah dialasi plastik atau kertas lilin.
‘Untuk cetakan sabun, silahkan berkreasi sendiri dengan memanfaatkan barang- barang yang ada,’seru Edy pada para peserta workshop.

Setelah dicetak, lalu ditutup bagian atasnya dengan plastik, lalu didiamkan selama 24 jam agar proses penyabunan benar- benar komplet. Kemudian diangkat dari cetakan atau dengan membalikkan cetakan, sabun akan terlepas dan siap dikemas.

Sabun lalu dikeringkan di tempat yang cukup ventilasi selama 4-6 minggu. Setelah itu sabun siap dipakai.
Menurut Edy, sabun ini bisa dibuat sendiri di rumah, asalkan bahan tersedia.

‘Sabun ini berbeda dengan yang sudah ada di pasaran. Ini busanya tidak sebanyak yang ada di pasaran. Karena itu lebih ramah lingkungan,’katanya.

Diakuinya, proses bisnis sabun cukup menjanjikan. Tak hanya untuk keperluan sendiri, sabun-sabun aneka bentuk ini juga bisa dijadikan suvenir.

‘Bisa juga untuk memenuhi kebutuhan hotel. Karena banyak hotel yang berminat dengan sabun-sabun seperti ini,’ katanya. Pernyataan Edy ini langsung ditanggapi serius para peserta workshop.

Firda Ulfiyah, siswa SMA 17 Surabaya berencana mencobanya dirumah. ‘Sepertinya ini bisa menjadi peluang bisnis tersendiri. Apalagi belum banyak beredar sabun transparan di pasar dengan bentuk-bentuk ini. Pasti menarik,’katanya.

Soleh Hadi Setyawan, Ketua Bulan Berbagi Ilmu Menutu Surabaya Cerdas dan Terampil Ubaya mengatakan, setiap orang mulai remaja hingga dewasa bisa memanfaatkan usaha ini.

‘Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan jeli sehingga bisa diarahkan ke bisnis yang cukup menguntungkan.’Tandasnya.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com

Peluang bisnis sabun transparan bagi para pelaku UMKM

SURABAYA (WIN): Peluang bisnis bagi pengusaha mikro kecil menengh bisa beragam. Yang juga mudah untuk dilakukan adalah sabun transparan. Dengan banyaknya variasi bentuk, benda yang satu ini bisa difungsikan sebagai souvenir. Alasannya jelas, harga jual sabun transparan relatif murah. Bahkan setiap orang mulai usia remaja sampai dewasa bisa membuat sendiri asal bahannya tersedia lengkap.

‘Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan jeli sehingga bisa diarahkan ke bisnis yang cukup menguntungkan,’ kata Dosen Fakultas Teknik Kimia Universitas Surabaya (Ubaya), Edy Purwanto, Selasa (29/4/14).

Edy menjelaskan selain bahan kimia dasar pembuat sabun, juga bisa ditambahkan bahan-bahan aditif untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya ekstrak pepaya untuk sabun pepaya yang menghaluskan kulit.

‘Karena itu kami mengadakan workshop pembuatan sabun transparan. Kali ini memang untuk siswa SMA. Namun sebenarnya juga sangat potensial untuk bisnis,’ jelasnya.

Secara singkat, pembuatan sabun transparan dimulai dengan melarutkan NaOH (kaustik soda) sebanyak 10 gram yang dimasukkan ke dalam 25 mL air sampai menjadi hangat atau sekitar 45 derajat celcius. Setelah alkali mencapai suhu 45 derajat celcius, panaskan minyak sebentar dan jaga agar suhu minyak dan larutan NaOH sama yaitu 45 derajat celcius. Panci yang digunakan harus stainles steel untuk mengnindari kerosif.

Kemudian, masukkan larutan alkali ke dalam minyak, aduk sampai rata dan berubah mengental. ‘Tahap ini disebut sebagai tahap ‘Trace’. Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan trace,’ ujarnya.

Pada saat trace tadi, tambahkan alkohol sebanyak 50 ml dan aduk sampai rata. Selanjutnya masukkan larutan gula yang sudah dibuat dengan melarutkan 0,75 gr gula dengan 10 ml air. Kemudian tambahkan 45 ml TEA sambil terus diaduk hingga rata. TEA ini fungsinya adalah untuk menstabilkan busa.

Selanjutnya tambahkan gliserin sebanyak 36 ml dengan tetap diaduk dan dipanaskan selama 5 menit, setelah jernih diangkat dan didiamkan agak dingin. Untuk tambahannya bisa ditambahkan pewarna secukupnya.

Setelah tercampur rata, tuangkan ke dalam cetakan yang telah dialasi plastik atau kertas lilin. Untuk cetakan sabun, silahkan berkreasi sendiri dengan memanfaatkan barang- barang yang ada.

Tutup bagian atas cetakan dengan plastik, diamkan selama 24 jam agar proses penyabunan benar- benar komplet. Angkat dari cetakan atau dengan membalikkan cetakan, sabun akan terlepas dan siap dikemas. ‘Setelah dikeringkan di tempat yang cukup ventilasi selama 4-6 minggu, sabun siap dipakai,’ tutur Edy.

Ia mengingatkan, jangan sampai berhenti mengaduk. Ketelitian diwaktu mengaduk sangat dibutuhkan sebab bertambah baik dan lama waktu mengaduk maka bertambah halus hasil sabun mandi yang dibuat. Sedangkan Larutan gula berfungsi untuk mempercepat pembentukkan kristal dan sebagai antifoaming.(win8/12)

Sumber: https://whatindonews.com

Mahasiswa Ubaya Gelar Workshop Pembuatan Sabun Transparan

Surabaya (Antara Jatim) – Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar workshop pembuatan sabun transparan untuk siswa dan siswi SMA se-Surabaya di Laboratorium Teknik Kimia Polimer Ubaya, Selasa.

Acara yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya itu merupakan rangkaian pelatihan untuk memulai bisnis dan juga rangkaian kegiatan ‘Bulan Berbagai Ilmu Menuju Surabaya Cerdas dan Terampil’.

‘Sabun transparan mulai marak diperdagangkan dengan berbagai variasi bentuk,’ kata ketua pelaksana ‘Bulan Berbagai Ilmu Menuju Surabaya Cerdas dan Terampil’ Soleh Hadi Setyawan.

Ia mengatakan sabun transparan juga bisa difungsikan sebagai cenderamata karena harga jual yang relatif murah dan pembuatannya yang terbilang mudah.

‘Setiap orang mulai usia remaja hingga dewasa bisa membuat sendiri asalkan bahannya tersedia lengkap. Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan jeli sehingga bisa diarahkan ke bisnis,’ katanya.

Oleh karena itu, pelatihan itu juga terdiri dari sosialisasi tentang pengetahuan awal membuat ‘business plan’, perhitungan bisnis, wawasan tentang pemasaran produk, komunikasi bisnis melalui lisan ataupun media, membuat web ‘e-commerce’ sampai membuat ide produk.

‘Ini ada hubungannya dengan era pasar bebas 2015 dengan menjadikan wirausaha sebagai alternatif tersendiri, karena itu ada tahapan-tahapannya yang dikenal dengan ‘starter pack’ bisnis itu,’ kata Koordinator Program Pendidikan S1 Sistem Informasi Ubaya, Dhiani Tresna Absari.

Acara itu juga dirangkai dengan lomba tentang ‘start up business’ yang merupakan penerapan dari kegiatan ‘Bulan Berbagai Ilmu Menuju Surabaya Cerdas dan Terampil’.

‘Kita akan mengadakan lomba ‘start up business’ yang juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya. Untuk tanggal dan bulannya masih direncanakan, karena berdekatan dengan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di bulan Juni dan Juli,’ kata Dhiani.

Sementara itu, Humas Ubaya, Hayuning Purnama mengatakan workshop ini diikuti oleh tujuh kelompok SMA se-Surabaya, yaitu SMA Gema 45, SMA Katolik Karitas, SMA Dr. Soetomo, SMA Margie, SMAK Mater Amabilis, SMA Negeri 16 dan SMA Negeri 17 Surabaya.

‘Untuk yang mengikuti tidak harus dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Kimia, namun dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau jurusan lainnya pun bisa,’ katanya.

Salah satu peserta dari SMA Margie Surabaya, Gabriyel, mengaku dirinya merasa senang dapat mengikuti workshop ini karena dapat menambah ilmu tentang pembuatan sabun transparan.

‘Senang sekali dapat mengikuti workshop ini. Selama ini kita hanya tahu cara memakai sabun, dengan ini saya jadi tahu proses pembuatannya juga,’ ujarnya. (*)

Sumber: https://www.antarajatim.com