Rancang Furnitur dari Kardus Telur fadjar December 18, 2013

Rancang Furnitur dari Kardus Telur

Rancang Furnitur dari Kardus Telur

SURABAYA – Tangan Olin seperti gatal. Melihat tumpukan kardus bekas tempat telur di rumahnya, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) itu memutar otak. Merakit furnitur dari kardus akhirnya menjadi pilihan gadis bernama lengkap Carolina Wirakusuma tersebut.

Di rumah Olin memang banyak kardus telur. Sebab, orang tuanya suka membuat kue. ‘Sayang kalau dibuang,’ terang mahasiswi jurusan desain manajemen produk itu. Dia pun mencari-cari bentuk terbaik. Mulai meja, kursi, hingga lampu hias. Gadis asal Samarinda tersebut menamai karyanya Cerusi.

Kardus-kardus itu pun dipilih. Bagian ujung kardus digunting dan digunakan. ‘Itu karena teksturnya lebih keras dibanding bagian lain,’ jelasnya. Potongan kecil tersebut kemudian disusun sedemikian rupa hingga menjadi furnitur. Penyambungan menggunakan lem kayu. Untuk satu kursi dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan tinggi 4 cm, dibutuhkan kurang lebih 35 lembar karton telur. Menurut Olin, kursi itu bisa menopang beban sampai 75 kilogram.

Setiap produk membutuhkan bahan baku yang berbeda. Contohnya lampu hias. Carolina mengombinasikan karton telur ayam dan karton telur puyuh. Kesannya lebih menarik. Namun, belum ada niat Olin untuk menjual hasil karyanya itu. Dia juga masih ingin mengembangkan produk tersebut agar lebih sempurna lagi. Selain agar tahan air, dia berencana membuat produk jenis lain, seperti sofa. (kus/c6/roz)

Sumber: Jawa Pos

Mahasiswi Ubaya Rancang Kursi dari Karton Telur

Surabaya (AntaraJatim) – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Carolina Wirakusuma, telah merancang kursi dari karton (kertas tebal) yang biasa digunakan wadah telur, namun bisa diduduki orang dengan berat 75-90 kilogram.

‘Ibu saya suka bikin kue, sehingga wadah telur yang terbuat dari karton sering dibuang, karena itu saya mencari ide untuk memanfaatkan,’ kata mahasiswi Jurusan Desain Manajemen Produk pada Fakultas Industri Kreatif Ubaya itu di Surabaya, Selasa.

Hasil karya yang dinamakan ‘Cerusi’ atau kerusi/kursi dalam Bahasa Melayu itu terbuat dari wadah telur ayam atau telur burung puyuh yang digunting per kotak, lalu hasilnya diperkuat dengan lem kayu.

‘Untuk menjadi kursi, meja, atau lampu hias, maka potong-potongan karton telur itu direkat dengan lem ‘epoxy’ dengan pola repetisi (pengulangan). Caranya memang mudah, tapi hal paling sulit adalah membuat desain-nya,’ katanya.

Menurut perempuan kelahiran Samarinda pada 1 Juli 1990 itu, proses pembuatan kursi berkisar seminggu, sedangkan meja berkisar 3-4 hari. ‘Kalau lampu hias bisa selesai dalam sehari, tapi saya sekarang tertantang membuat kursi sofa yang mungkin lebih rumit dan lama,’ katanya.

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku dirinya sudah melakukan penelurusan (browsing) di internet, ternyata olahan karton telur itu sudah digunakan pot bunga dan sofa. ‘Tapi karton telur yang dipakai utuh, tapi saya menggunting dan merangkainya,’ katanya.

Tentang jumlah karton telur yang dibutuhkan, putri pasangan Lenny Margo dan Irawan Wirakususma itu mengatakan satu buah kursi yang dibuatnya membutuhkan kurang lebih 35 lembar karton telur.

‘Untuk setiap produk memang membutuhkan bahan baku yang berbeda. Khususnya pada lampu hias, saya mengombinasikan karton telur ayam dengan karton telur puyuh agar ada kesan menarik dan estetik,’ katanya.

Untuk harga jual, alumni SMAK Sunodia Samarinda itu mematok harga kursi senilai Rp570 ribu, meja Rp369 ribu, dan lampu hias Rp239 ribu. ‘Kalau beli satu set hanya Rp1,1 juta,’ kata mahasiswi yang mendapat nilai AB untuk ‘cerusi’ sebagai tugas akhir (TA) itu.

Sementara itu, dosen pembimbing Wyna Herdiyana ST MDs mengungkapkan produk CERUSI masih memiliki kekurangan yakni belum tahan air yang permanen, sehingga hanya bisa digunakan secara ‘indoor’.

‘Harapan saya, produk karya Caroline itu bisa disempurnakan oleh adik kelasnya sehingga bisa menghasilkan karya yang lebih fleksibel,’ katanya. (*)
Editor : Masuki M. Astro

Sumber: https://www.antarajatim.com

Kreasi Karton Telur Ayam

Surabaya (beritajatim.com) – Bekas karton telur biasanya dibuang tanpa pikir panjang. Padahal, bentuk dan teksturnya yang unik tersebut bisa dimanfaatkan menjadi apa saja, termasuk bahan furniture yang apik.

Seperti karya mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, berupa Cerusi, yakni furniture yang terdiri dari kursi, meja, dan lampu hias terbuat dari karton bekas telur ayam. Semuanya, memang memakai bahan dasar karton telur sebagai motifnya.

“Selama ini yang sudah saya ketahui dari hasil brosing di internet, olahan karton telur ayam ini digunakan untuk pot bunga dan sofa. Namun kedua olahan ini menggunakan karton telur secara utuh. Saya mencoba mengolahnya tanpa mengurani ciri dari bentuk dasarnya”, ungkap Carolina Wirakusuma, mahasiswa semester akhir, saat memamerkan karyanya, Selasa (17/12/2013) di kampus Ubaya.

Awal ide gadis kelahiran Samarinda ini adalah karena orang tuanya hobi membuat kue. Ia sering melihat sisa karton telur ayam yang tidak digunakan lagi. Dari sana muncul ide memanfaatkan limbah karton telur ini menjadi benda yang lebih bermanfaat.

Carolina mengaku proses pembuatannya relative cukup mudah. Lantaran bahan dasarnya mudah didapat dan murah. ‘Pisahkan mana yang kondisi teksturnmya masih baik, itu yang dipakai. Kemudian menggunting bagian yang menonjol saja, sisanya dibuang. Bagian yang menonjol yang digunakan karena tekstur nya lebih keras dan kokoh dibandingan dengan bagian yang menjorok,’ terangnya.

Selanjutnya, untuk meningkatkan efek tahan air dan kekuatan materi, bagian yang menonjol dari karton telur yang sudah dipilih tadi dilumuri lem kayu. Kemudian disusun secara repetisi membentuk sesuai yang diinginkan. “Satu buah kursi yang saya buat membutuhkan kurang lebih 35 lembar karton telur. Kalau untuk lampu bisa pilih karton telur puyuh, biar motifnya lebih variatif,’ imbuhnya.

Proses pembuatan membutuhkan waktu sekitar 8 bulan. Mulai dari percobaan sampai menghasilkan produk jadi. Membutuhkan biaya total 800 ribu rupiah untuk menghasilkan 3 produk, kursi, meja dan lampu hias. “Saya sudah tes kekuatan kursi yang saya buat, jika posisi duduk mampu menopang beban seberat 75 kilogram”, ungkap Carolina yang mendapat nilai AB saat sidang skripsi.[faf/ted]

Sumber: https://beritajatim.com

Carolina, Mahasiswi Ubaya Ciptakan Furniture dari Karton Telur

KBRN, Surabaya: Carolina Wirakusuma, mahasiswi Jurusan Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil membuat furniture menggunakan karton tempat telur ayam. Mahasiswi asal Samarinda ini membuat furniture terdiri dari kursi, meja, dan lampu hias, yang disebutnya dengan Cerusi.

Ide pembuatan furniture dari bahan limbah ini, berawal dari kebiasaan orang tuanya yang membuat kue di rumah. Sehingga dia sering melihat sisa karton telur ayam yang terbuang percuma. Setelah melihat dan mencari tahu melalui internet, muncul ide untuk memanfaatkan sisa karton tersebut untuk furniture.

‘Pertamanya mama itukan hobi buat buat kue, masak masak. Kalau beli telur itu langsung dalam jumlah banyak. Kalau beli dalam jumlah banyak inikan dikasih sama kartonnya. Jadi itu menumpuk di rumah, kebetulan saya lagi cari judul buat tugas akhir. Jadi saya mikir untuk manfaatin karton telur yang gak kepakai itu,’ ungkap Caroline, Selasa (17/12/2013).

Proses pembuatan Cerusi ini membutuhkan waktu sekitar 8 bulan, mulai dari percobaan, mendesain, sampai menghasilkan produk jadi. Untuk membuat satu kursi, Carolina membutuhkan 35 lembar karton telur, dan mampu menopang beban seberat 75 kilogram.

Meski terbuat dari kertas karton telur, Carolina membuatnya terkesan menarik dan berestetika, serta kuat saat digunakan. Namun kelemahan dari Cerusi ciptaannya adalah, untuk sementara belum tahan air yang permanen, sehingga hanya bisa digunakan di indoor. (Anik Hasanah/AKS)

Sumber: https://rri.co.id