LENSAINDONESIA.COM: Komisi Yudisial (KY) menguatkan perannya di daerah dengan mengangkat dan memasang penghubung KY di seluruh provinsi untuk meningkatkan pengawasan pada perilaku hakim.
Juru Bicara KY, Asep Rahmat Fajar mengatakan, keberadaan penghubung di daerah ini bertugas melakukan pengawasan perilaku hakim di semua lingkungan peradilan di seluruh Indonesia. “Jumlah hakim sekitar 8000 orang, tidak mungkin kita bisa awasi semua. Makanya adanya penghubung ini untuk mengawasi hakim di daerah,” ujarnya saat pelantikan penghubung KY Jatim di Ubaya (Universitas Surabaya), Selasa (17/9/2013).
Diterangkan lebih lanjut, nantinya masing-masing provinsi akan ditempatkan empat anggota. Semua melalui seleksi ketat yang dilakukan KY. “Nantinya seluruh anggota akan memantau sidang diwilayah kerjanya masing-masing khususnya dalam persidangan besar yang rawan dipermainkan,”jelasnya. @ian_lensa
Penghubung Komisi Yudisial diharapkan tak perburuk citra hakim
LENSAINDONESIA.COM: Menanggapi adanya penambahan pengawasan kepada hakim oleh Komisi Yudisial (KY) dengan ditempatkannya penghubung di seluruh provinsi, Wakil Ketua PN Surabaya, Suwidya mengimbau agar para penghubung KY harus fair dan tidak malah memperburuk penilaian masyarakat terhadap citra hakim.
Dikatakannya, adanya penghubung KY ini bagus jika pembentukannya untuk mendukung terwujudnya amar ma’ruf nahi mungkar. “Tapi seharusnya tak hanya masyarakat yang bisa komplain ke KY, hakim juga boleh mengeluh karena belum tentu salah. Kami siap diawasi dan kita akan melawan jika difitnah,” ujar Suwidya saat pelantikan penghubung KY Jatim di Ubaya, Selasa (17/9/2013)
Selain itu, dirinya berharap KY agar cermat dalam menerima laporan dari masyarakat. “Tidak melulu mengadili kami (hakim) tapi memperbaiki kami. kalau kita sering diadili, ini bisa merubah pandangan masyarakat kepada hakim sebagai pengadil dan pemutus perkara,” tukasnya.@ian_lensa
Sumber: www.lensaindonesia.com
