‘Who wants to be a designpreneur’ di Teras FIK chapter 2 fadjar March 7, 2013

‘Who wants to be a designpreneur’ di Teras FIK chapter 2

Suksesnya acara Teras FIK (dibaca : teras ef-i-ka) pertama yang berlangsung pada tanggal 19 Desember 2012 memantik semangat para penggagas acara untuk melanggengkan acara tersebut. Berbekal rasa haus untuk berkontribusi terhadap atmosfir industri kreatif di Surabaya dan rasa tidak pernah puas agar Teras FIK dikonsep dengan lebih baik lagi muncul di benak beberapa mahasiswa dan dosen DMP penggagas acara ini. Akhirnya diputuskan, 70 hari sejak Teras FIK pertama akan diselenggarakan Teras FIK kedua. Dan pada hari itu, Jumat, 1 Maret 2013 pukul 16.00 WIB, bertempat di teras gedung PE.1, Teras FIK kembali menyapa warga Surabaya khususnya keluarga Fakultas Industri Kreatif Ubaya selama dua jam. Tema acara kali ini adalah Designpreneur., menjelaskan bagaimana desain telah berkembang begitu pesat, sehingga pekerjaan desain tidak lagi dipandang sebelah mata dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan lain secara mandiri.

Adapun konsep acara masih tetap sama, ngobrol santai dengan 4 speakers yang ahli di bidangnya, yaitu Adhicipta R. Wirawan (Writer dan Animator the Adventures of Wanara serta owner Mechanimotion dan juga dosen FBE Ubaya), Lia Sidik (desainer grafis, owner Lia S. Associates dosen Multimedia Ubaya), Rendy Setiawan (Alumni DMP ‘07, owner Galeon Handicraft) serta Thomas Ari (konsultan interior dan arsitek, pengasuh rubrik konsultasi griya di salah satu Koran besar di Surabaya). Dialog berlangsung dengan hangat secara lesehan, ditemani oleh rombong makanan yang sengaja diundang untuk meramaikan acara. Acara diawali dengan presentasi masing-masing pembicara selama 15 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab, dialog dua arah antara para pembicara dengan peserta dan diakhiri oleh penyerahan plakat plus foto bersama.
Setelah beberapa kendala teknis dan non teknis, yang salah satunya adalah cuaca, acara akhirnya dimulai dengan presentasi bapak Adhicipta R. Wirawan. Pengarang novel laris the Adventures of Wanara trilogy yang sekaligus dosen akuntansi FBE Ubaya ini menjelaskan bagaimana menciptakan karakter berdasarkan konsep Monomyth penyebarannya melalui Transmedia Storytelling. Dengan slide yang interaktif beliau menjelaskan bahwa beberapa tokoh superhero terkenal dunia, seperti Batman, Harry Potter, Percy Jackson, dll menggunakan konsep yang sama dengan yang dipakai oleh beliau dalam penggarapan novelnya.
Pembicara selanjutnya yang melakukan presentasi adalah Rendy Setiawan. Rendy yang alumni DMP angkatan 2007 menjelaskan tentang proyeknya Galeon Handicraft., proyek yang telah dikerjakannya sejak perkuliahan dan membawanya ke berbagai jenjang forum kreatif di Indonesia untuk berpresentasi. Produk Galeon Handicraft sendiri adalah miniatur manusia dengan bahan clay yang dikemas secara menarik dalam bentuk emoticon ataupun karikatur sebagai suvenir. Dalam presentasinya, Rendy menjelaskan bagaimana awal mulanya mendirikan Galeon Handicraft, menentukan alat yang digunakan, menanggapi order customer, membagi waktu untuk bekerja dan kuliah, teknik pengerjaan, serta media pemasarannya.
Ibu Lia Sidik adalah pembicara ketiga yang melakukan presentasi. Lia Sidik adalah mantan dosen Multimedia Ubaya yang memutuskan untuk bekerja secara profesional sebagai branding consultant lewat Lia S. Associates. Lewat presentasinya, Lia Sidik berbagi pengalaman pribadinya sebagai desainer grafis, pandangan tentang entrepreneur, pengaturan waktu, bekerja dengan hati dan seratus persen, metode bekerjanya. Setelah Lia Sidik, acara yang semestinya dilanjutkan oleh presentasi Bp. Thomas Ari terpaksa dipercepat ke sesi ngobrol ringan dan dialog dua arah., ini dikarenakan ada beberapa kendala, sehingga bapak Thomas terpaksa membatalkan agendanya sebagai salah satu pembicara acara. Semua slide presentasi dapat diunduh di slide share account Fakultas Industri Kreatif Ubaya..Tak terasa 45 menit sesi presentasi dan satu jam sesi tanya jawab berlangsung dengan hangat dan inspiratif, kemudian acara ditutup tepat pada pukul 18.30 dengan penyerahan plakat dan foto bersama.
Teras FIK akan terus hadir dalam chapter berikutnya dengan tema seputaran industri kreatif, dan akan menghadirkan speakers yang berkompeten. Sehingga diharapkan ketika ada kontinuitas akan mengkondisikan para pelaku industri kreatif untuk berjejaring dan menghimpun kekuatan berdasar minat yang sama Sehingga diharapkan Teras FIK yang diadakan di beranda Fakultas Industri Kreatif UBAYA dapat menjadi wadah bagi insan-insan kreatif untuk tumbuh dan berkembang menggerakkan roda ekonomi kreatif Indonesia (terry)