SURYA Online, SURABAYA – Dapat membantu sesama bagi sebagian orang merupakan karunia yang tak terhingga. Demikian halnya prinsip yang dipegang oleh Michaella Yalis, (27).
Gadis kelahiran Surabaya 8 April 1985 ini, memilih menjadi relawan Rotari Club Surabaya Jembatan Merah setelah dirinya tak bisa mewujudkan niat mulianya untuk donor darah.
Dengan berat badan yang hanya 38 kg, Yalis pasti dilarang jika ikut donor darah. Karena syarat donor, berat badan minimal 46 kg.
‘Sedih banget waktu itu, apalagi hal itu berlangsung selama sekitar sembilan tahun,’ ujarnya, Rabu (20/2/2013), di sela-sela membantu pelaksanaan donor darah di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2013.
Namun, rasa kecewa itu akhirnya sedikit terobati, ketika setengah tahun lalu melihat acara donor darah di Pasar Atom. Setelah bertanya hal-ihwal tentang Rotari Club dan kegiatan donor darah dan kemanusiaan lain yang dilakukan, Alumni Manajemen Universitas Surabaya (Ubaya) ini akhirnya menyatakan bergabung sebagai relawan.
Setelah aktif, seminggu sekali Yalis selalu aktif ikut berbagai kegiatan kemanusiaan yang digelar rotari. Selain dapat membantu sesama dan memahami arti ‘berbagi’, anak kedua dari dua bersaudara ini mengaku menjadi lebih mengerti tentang bagaimana menjaga kesehatan.
Untuk itu, dirinya yang ingin mengabdi terus sebagai relawan, mengajak kepada para generasi muda untuk tidak malu menjadi relawan di lembaga atau organisasi yang platform-nya membantu sesama.
‘Seperti jadi donor darah ini, saya sangat senang dan bangga, karena setetes darah sangat bermakna bagi sesama. Mereka yang butuh darah selamat, sedang yang donor jadi sehat,’ tegas Yalis. – See more at: https://surabaya.tribunnews.com/2013/02/20/yalis-ajak-gerasi-muda-tak-malu-jadi-relawan#sthash.iqiMbi5O.dpuf
Sumber: Surya Online
