Deby Delima Dewi: Pembuat Sari Kedelai Three in One fadjar September 8, 2012

Deby Delima Dewi: Pembuat Sari Kedelai Three in One

Pembuat Sari Kedelai Three in One

SURABAYA ndash; Deby Delima Dewi gemar minum susu kedelai buatan ibunya. Namun, mahasiswi jurusan teknik manufaktur Universitas Surabaya (Ubaya) itu tak tega bila sang ibu harus menggiling dan memeras kedelai hingga jadi susu. Hal itulah yang memotivasinya untuk menciptakan alat khusus untuk membuat susu kedelai.

‘Yang jelas alat ini terintegrasi. Mencacah, memeras, dan memasak sekaligus. Three in one. Praktis,’ begitu tutur mahasiswi angkatan 2008 itu kemarin (6/9) di Laboratorium Desain Produk Ubaya.

Mahasiswi yang biasa disapa Deby itu menuturkan, hanya butuh waktu 40 menit untuk bisa membuat susu kedelai. Waktu itu dibutuhkan untuk memasak perasan kedelai pada dandang besar yang ditaruh di atas kompor gas. Kemudian, waktu untuk mencacah dan memeras tak sampai 10 menit. ‘Ini tanpa ampas juga lho,’ ujarnya.

Guna membuktikan omongannya, Deby langsung mendemonstrasikan alat yang tingginya tak lebih dari 1,5 meter tersebut.

‘Kapasitas alat tersebut bisa sampai satu kilogram,’ ujarnya. Jumlah tersebut cukup untuk sebuah industri skala rumah tangga. Sebab, dari satu kilogram itu bisa dihasilkan sekitar 15 liter sari kedelai.

Dia mengungkapkan, butuh dana sekitar Rp 7 juta untuk membuat alat tersebut. Alat itu sekaligus menyempurnakan alat serupa yang telah dibuat mahasiswa lain beberapa tahun lalu. Bedanya, mesin buatan Deby memanaskan sari kedelai dengan kompor gas, sedangkan alat sebelumnya dengan elemen pemanas energi listrik. (jun/c14/oni)

Sumber : Jawa Pos, 6 September 2012

Mahasiswi Ubaya Ciptakan Mesin Pemroses Susu Kedelai Siap Minum
Memasak 1 Kg Kedelai dalam 40 Menit

LENSAINDONESIA.COM: Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menciptakan mesin pemroses susu kedelai.

Mesin karya baru ini mampu maproduksi susu kedelai sifatnya siap minum dan terpadu mulai dari alat pencacah, alat penumbuk, alat penyaring serta alat pemasak.

“Saya suka minum susu kedelai, karena ibu sering membuatnya di rumah, tapi saya merasakan prosesnya lama sekali, karena itu saya ingin membantunya,” kata Deby Delima Dewi, mahasiswi Fakultas Teknik Ubaya, di kampusnya, Kamis (6/9/2012).

Mahasiswi Jurusan Manufaktur FT Ubaya itu menjelaskan pihaknya ingin mengembangkan mesin pembuat sari atau susu kedelai untuk industri rumahan (“home industry”), da ia mengaku seang memproses paten untuk mesin karyanya itu.

“Mesin serupa memang ada, tapi menggunakan ‘heater’ (alat pemanas) yang membutuhkan listrik 1.500 volt dan susu kedelai yang dihasilkan ada rasa kedelai hangus, sedangkan saya hanya menggunakan motor penggerak 220 volt dan 700 watt,” katanya.

Didampingi Media Relation Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, saat publikasi mesin karyanya di Laboratorium Desain Produk Gedung TG Ubaya itu, ia mengatakan mesinnya dapat memasak satu kilogram kedelai menjadi susu kedelai dalam kurun 40 menit.

“Hasilnya, satu kilogram kedelai itu menjadi 10-15 liter susu kedelai. Kalau mau kental ya 10 liter saja, tapi kalau tidak mau kental bisa 13-15 liter susu kedelai, semuanya tergantung air yang dimasukkan ke dalam alat itu, apakah 10 atau 15 liter,” katanya.

Menurut mahasiswi asal Kenjeran, Surabaya yang mendapatkan nilai A untuk mesin hasil karyanya itu, mesin rancangannya itu memadukan alat pencacah (blender), alat penyaring, alat penumbuk (press), dan periuk (dandang) yang dihubungkan dengan elpiji.

“Saat proses pencacah dengan alat kayak blender itu, kompor sudah dinyalakan dan dandang sudah diisi air, sehingga begitu kedelai sudah selesai dicacah, ditumbuk, dan diperas akan langsung jatuh ke dandang dan dimasak dengan air,” katanya.

Ia mengatakan kedelai yang diproses dengan mesin ciptaannya itu langsung bisa diminum lewat keran yang ada di dandang/periuk itu, karena proses rancangannya memang tidak mengandung ampas kedelai.

“Ampas kedelai tertahan dalam tabung penyaring, sehingga dapat dibuang setelah proses pembuatan susu kedelai dari satu kilogram kedelai seharga Rp7.500 itu tuntas,” katanya.@LI-13/ant

Editor: Mohammad Ridwan

Sumber: LensaIndonesia.Com

Ini Dia Mesin Pembuat Susu Kedelai 3 in 1

Surabaya – Kebutuhan mengkonsumsi makanan sehat sudah menjadi gaya hidup. Bagi mereka yang alergi susu hewani seperti susu sapi, minuman sehat dari bahan nabati seperti susu kedelai bisa menjadi pilihan.

‘Salah satu minuman sehat adalah susu dari kacang kedelai atau susu kedelai. Tapi kebanyakan orang masih menggunakan cara semi manual bahkan manual untuk membuatnya,’ ujar Mahasiswa Jurusan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya, Deby Delima Dewi saat memperkenalkan karyanya, di Laboratorium Desain Produk Fakultas Teknik Kampus Tenggilis Ubaya, Kamis (06/09).

Karya alat pembuat susu kedelai yang siap minum tanpa ampas ini dikatakan Deby berhasil menyederhanakan proses semi manual atau manual yang selama ini dilakukan masyarakat. Dalam satu mesin, sudah sekaligus terdapat fungsi untuk memblender, menyaring dan memasak. Bisa langsung diminum tanpa ampas.

Karena memiliki tiga fungsi sekaligus otomatis tidak perlu banyak tenaga yang dibutuhkan untuk memproduksi, hemat waktu dan hemat biaya produksi. Hanya dibutuhkan 45 menit untuk satu kali proses.

Dalam satu kali produksi, dibutuhkan 1 kg kedelai kering yang menghasilkan 10-15 liter susu kedelai. ‘Kalau dikonsumsi sendiri diambil yang kental saja hasilnya 10 liter. Tapi kalau mau dijual, ditambah air bisa sampai 15 liter,’ ujarnya. Sebagai variasi juga bisa ditambahkan pandan.

Beda mesin ciptaan Deby dengan yang sudah ada di pasaran yaitu mesin yang dipasaran hanya ada mesin pemisah kedelai rebus dari ampas dengan sistem batu gilas.

Cara kerja mesin buatan Deby cukup mudah. Kacang kedelai yang dibeli di pasaran bisa direbus atau didiamkan di dalam air selama waktu tertentu, ditiriskan, kemudian dimasukkan di mesin melalui corong. Di bagian penampung susu yang berbentuk seperti dandang, diberi air sesuai ukuran.

Rebusan kacang kedelai akan otomatis tersaring dan bercampur dengan air di penampung. Susu kedelai yang sudah terbentuk akan melalui proses pemanasan dengan suhu dan waktu tertentu. Setelah itu dari penampung akan dihasilkan susu kedelai yang keluar melalui kran di salah satu sisi penampung.

‘Harga mesin saya memang mahal, berkisar Rp7 jutaan jika diproduksi massal. Tapi biaya ini lebih murah dibandingkan membuat susu kedelai secara manual atau semi manual,’ tuturnya. Dengan kemampuannya, mesin yang dibuat selama enam bulan ini cocok untuk home industry.

Oleh: Anggraenny Prajayanti – Editor: Vivi Irmawati

Sumber: CentroOne.Com

Mahasiswi Ubaya Ciptakan Mesin Pemroses Susu Kedelai

Surabaya – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan mesin pemroses susu kedelai yang sifatnya siap minum dan terpadu mulai dari alat pencacah, alat penumbuk, alat penyaring serta alat pemasak.

‘Saya suka minum susu kedelai, karena ibu sering membuatnya di rumah, tapi saya merasakan prosesnya lama sekali, karena itu saya ingin membantunya,’ kata mahasiswi Fakultas Teknik Ubaya, Deby Delima Dewi, di kampus setempat, Kamis.

Mahasiswi Jurusan Manufaktur FT Ubaya itu menjelaskan pihaknya ingin mengembangkan mesin pembuat sari atau susu kedelai untuk industri rumahan (‘home industry’), da ia mengaku seang memproses paten untuk mesin karyanya itu.

‘Mesin serupa memang ada, tapi menggunakan ‘heater’ (alat pemanas) yang membutuhkan listrik 1.500 volt dan susu kedelai yang dihasilkan ada rasa kedelai hangus, sedangkan saya hanya menggunakan motor penggerak 220 volt dan 700 watt,’ katanya.

Didampingi Media Relation Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, saat publikasi mesin karyanya di Laboratorium Desain Produk Gedung TG Ubaya itu, ia mengatakan mesinnya dapat memasak satu kilogram kedelai menjadi susu kedelai dalam kurun 40 menit.

‘Hasilnya, satu kilogram kedelai itu menjadi 10-15 liter susu kedelai. Kalau mau kental ya 10 liter saja, tapi kalau tidak mau kental bisa 13-15 liter susu kedelai, semuanya tergantung air yang dimasukkan ke dalam alat itu, apakah 10 atau 15 liter,’ katanya.

Menurut mahasiswi asal Kenjeran, Surabaya yang mendapatkan nilai A untuk mesin hasil karyanya itu, mesin rancangannya itu memadukan alat pencacah (blender), alat penyaring, alat penumbuk (press), dan periuk (dandang) yang dihubungkan dengan elpiji.

‘Saat proses pencacah dengan alat kayak blender itu, kompor sudah dinyalakan dan dandang sudah diisi air, sehingga begitu kedelai sudah selesai dicacah, ditumbuk, dan diperas akan langsung jatuh ke dandang dan dimasak dengan air,’ katanya.

Ia mengatakan kedelai yang diproses dengan mesin ciptaannya itu langsung bisa diminum lewat keran yang ada di dandang/periuk itu, karena proses rancangannya memang tidak mengandung ampas kedelai.

‘Ampas kedelai tertahan dalam tabung penyaring, sehingga dapat dibuang setelah proses pembuatan susu kedelai dari satu kilogram kedelai seharga Rp7.500 itu tuntas,’ katanya. (*)

Sumber: www.antarajatim.com