Terobos Pembangunan Ekonomi Daerah fadjar May 23, 2012

Terobos Pembangunan Ekonomi Daerah

Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Bahkan, di tahun 2012 ini Provinsi Jawa Timur mendapat penghargaan peringkat I penyelenggaraan pemerintahan se-Indonesia. Sungguh prestasi yang membanggakan bagi warga Jawa Timur!

Angka kemiskinan di Indonesia yang masih cukup tinggi menjadi perhatian utama bagi pemerintah pusat maupun daerah. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut termasuk upaya pembangunan. Menilik realita tersebut, pada tanggal 22 Mei 2012 Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia(ISEI) menggandeng Fakultas Bisnis dan Ekonomika(FBE) Universitas Surabaya mengadakan seminar yang bertajuk “Integrasi, Sinergi dan Terobosan Pembangunan Daerah.”

Acara yang dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi ini bertempat di Gedung SGFT Universitas Surabaya(Ubaya). Seminar ini juga diadakan dalam rangka perkenalan buku yang baru diterbitkan pada tahun ini tentang terobosan pembangunan daerah. “Dari bahan seminar ini nantinya akan dijadikan stimulus untuk kelanjutan buku kedua,” tutur Ardi Hamzah, SE, Msi, Ak selaku ketua panitia.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Rektor Ubaya, Prof Ir Joniarto Parung, MMBAT PhD dan Ketua ISEI Cabang Surabaya diwakili oleh Achmad Nurchasan, SE MM. Kemudian Gubenur Jawa Timur, Dr Soekarwo, SH, MHum sebagai keynote speech mengawali seminar dengan menjelaskan potensi wilayah Jawa Timur dan terobosan pada strategi pembangunan Jawa Timur.

“Pembangunan daerah dapat dilakukan dengan membangun pendekatan teoritik terlebih dahulu sehingga disparitas akan mengecil,” ungkapnya. Dalam pemaparannya, Soekarwo menitikberatkan adanya integrasi dan sinkronisasi dalam implementasi strategi pembangunan daerah.

Selain Gubenur Jatim, dalam seminar ini hadir empat panelist yaitu Irjen Pol Drs Anton Setiadi, MA dari Mabes Polri, Dr Wasiaturrahma, SE Msi dari UNAIR, Drs H Suyoto, Msi selaku Bupati Bojonegoro, dan Suyanto, SE, MEc.Dev, PhD dari Ubaya. Hasil dari seminar akan disusun dan disampaikan kepada Gubenur Jatim untuk ditindaklanjuti.

Di penghujung acara, Rektor Ubaya menyerahkan cinderamata kepada keempat pembicara. Acara seminar dan diskusi ditutup dengan ramah tamah. “Dengan adanya seminar ini diharapkan masyarakat menjadi tahu bahwa pembangunan daerah tidak hanya bertumpu pada aspek ekonomi saja tetapi juga aspek non-ekonomi,” tutup Ketua panitia. (voz/wu)