Universitas Surabaya Paling Tangguh fadjar May 7, 2012

Universitas Surabaya Paling Tangguh

JAKARTA, KOMPAS.com – Tim basket putra Universitas Surabaya mengukuhkan diri sebagai tim paling tangguh tahun ini. Tim asuhan pelatih senior Wellyanto Pribadi itu mengakhiri perlawanan tim Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Pembangunan Jakarta 63-45, Sabtu (5/5/2012) malam.

Ketangguhan mereka terbukti di grand final kompetisi LA Lights Campus League 2012 di Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.

Pada laga final itu, sampai lebih dari separuh kuarter pertama, STIE Bhakti Pembangunan gagal mencetak angka dan tertinggal 0-3. Namun, begitu mereka berhasil membukukan angka pertama, mereka terus menambah skor dan berbalik unggul hingga menutup kuarter tersebut 14-11.

Skor imbang 15-15 dan 17-17 terjadi di tiga menit pertama kuarter kedua. Semenit kemudian, Ubaya berbalik memimpin 18-17. Kuarter ini berakhir 29-25 untuk keunggulan Ubaya. Kuarter ketiga juga berakhir untuk keunggulan Ubaya, 41-36.

Ubaya giat agresif di kuarter terakhir. Upaya STIE Bhakti Pembangunan meraup angka banyak yang gagal karena tembakan mereka lebih sering luput.

Sumber: Kompas.Com

Jawa Timur Sandingkan Gelar Grand Final LA Lights Campus League 2012
Jakarta, 6 Mei 2012 ndash; Jawa Timur sandingkan gelar Grand Final LA Lights Campus League 2012 yang berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta dari tanggal 1 s/d 5 Mei 2012. Jawa Timur kembali menjadi kiblat bola basket Nasional yang harus diwaspadai bagi lawan-lawannya. Hal tersebut dibuktikan dengan direbutnya gelar juara putra dan putri, ajang kompetisi bola basket nasional antar universitas, LA Lights Campus League tahun 2012 ini.
Musim sebelumnya, tahta tersebut direbut oleh tim universitas asal ibukota yakni Perbanas yang berhasil menyandingkan gelar juara putra dan putri. Namun di tahun 2012 ini, dua universitas Jawa Timur yakni Brawijaya Malang (putri) dan Ubaya (putra) menjadi yang terbaik setelah menaklukkan lawan-lawannya di fase Grand Final.
Babak Grand Final La Lights Campus League 2012, diikuti oleh delapan peserta universitas putra dan putri terbaik, hasil dari penyisihan babak regional yang telah dilangsungkan sebelumnya di masing-masing kota.
Di kategori putri, empat tim mengisi pool X yakni: Universitas Negeri Jakarta, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Pendidikan Nasional, dan Universitas Atmajaya Yogya.
Pool Y dihuni oleh: Universitas STEI Indonesia Jakarta, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Dipenogoro Semarang, dan Ubaya Surabaya.
Sementara di bagian putra, pool A terdiri dari: Ubaya Surabaya, STIE Bhakti Pembanguna Jakarta, ITHB Bandung, dan UII Yogya. Di pool B terdiri dari: Universitas Maranatha Bandung, Airlangga Surabaya, Untar Jakarta, dan Atmajaya Yogya.
FINAL PUTRI
Babak final putri mempertemukan dua tim Jawa Timur yakni Brawijaya Malang [yang berhasil menyingkirkan Unpad di babak semifinal sehari sebelumnya] melawan tim kuat Ubaya [yang lolos setelah berhasil meredam Atmajaya Yogya].
Ubaya menurunkan starting fivenya yakni: Viona Friliantie (nomor punggung 7), Jessica (9), Lovina Wijaya (12), Mega Perdana Putri (14) dan Ratih (15). Ubaya langsung bermain agresif dengan menekan paint area Brawijaya yang dimotori oleh dua guard lincah mereka yakni Cynthia Dewirani (nomor punggung 4) dan kapten tim Mey Putri Diana (5).
Hasilnya quarter pertama menjadi milik Ubaya yang diarsiteki oleh pelatih kepala Wellyanto Pribadi, skor 11-4. Pada quarter kedua, lagi-lagi Ubaya berhasil mendikte permainan lawannya.Permainan kombinasi drive dan begitu kuatnya bola rebound Ubaya menjadikan Brawijaya mencoba mencari celah di area tiga angka yang kerap dilakukan oleh Cintya dan Mey Putri. Namun upaya tersebut belum mampu mengimbangi permainan kolektif Ubaya. Hingga kuarter kedua berakhir, kapten tim Ubaya, Mega Perdana Putri, mampu memimpin rekan-rekannya lewat 9 points dan 7 reboundnya. Kedudukan saat half time adalah 18-10 bagi keunggulan Ubaya.
Momentum kebangkitan Brawijaya terjadi di babak kedua. Upaya tidak mengenal lelah dan strategi bermain fast break yang diinstruksikan oleh pelatih Brawijaya, Ari Surya, akhirnya mampu menipiskan ketertinggalan mereka atas Ubaya menjadi 26-22.
Kuarter terakhir seakan menjadi panggung drama pembuktian, khususnya bagi kapten tim Brawijaya Mey Putri Diana, yang berkali-kali mampu mencuri bola lawan serta mencetak poin demi poin untuk timnya.
Mey Putri Diana pulalah yang menghukum Ubaya dengan kejelian visi permainnya. Mey mengundang decak kagum penonton yang menyaksikan langsung babak final putri ini. Lewat sebuah serangan fast breaknya, akhirnya Brawijaya berhasil leading atas Ubaya untuk pertama kalinya di sisa paruh waktu 1 menit, skor 35-34 untuk Universitas asal kota Malang itu.
Puncaknya di sisa waktu 47 detik lagi, ia mengirimkan assist kepada tandemnya Cinthya Dewi Iriani yang melesatkan tembakan tiga angka, serta mengamankan gelar juara Putri untuk Brawijaya Malang yang menutup pertandingan dengan skor akhir 38-36.
“Kami bermain dengan semangat juang yang tinggi, meski kami selalu kalah atas Ubaya di tiga kuarter. Saya hanya menginstruksikan agar terus bermain cepat dan memanfaatkan celah tembakan tiga angka karena rapihnya pertahanan lawan,” ujar asisten pelatih Brawijaya Malang, Ari Surya.
Menanggapi kekalahan tersebut, pelatih putri Ubaya – Wellyanto secara sportif mengakui keunggulan lawannya.
“Dua hari terakhir ini fisik pemain saya terkuras dan saya akui hal itu mempengaruhi penampilan tim kami khususnya di kuarter terakhir. Sementara guard mereka, Mey Putri Diana, bermain dengan semangat juang yang baik dan ditopang dengan fisik yang baik,” ujar Wellyanto.
Perolehan angka tertinggi Brawijaya Malang diraih oleh Mey Putri Diana dengan 14 points, dan ditambah dengan 6 steals. Dari kubu Ubaya, Mega Perdana Putri menjadi top skor bagi timnya dengan 20 points dan 14 rebounds. Statistik tersebut sekaligus menghantarkannya menjadi pemain terbaik di kategori putri selama fase babak Grand Final yang sudah dilangsungkan dari tanggal 1 Mei 2012 lalu.
FINAL PUTRA
Sadar akan tekanan penonton suporter tuan rumah dan juga lawan berat membuat Welly, pelatih tim putra Ubaya, menginstruksikan skuadnya untuk bermain lepas dan menikmati permainan.
Ubaya tampil dengan formasi Point Guard Bryant (5), Ahmad Guntoro (7), Small Foward Youry Salampessy(14), Shooting Guard Wisnu Ngurah (18), serta center andalan mereka Ade Devucanazier (15).Adapun lawan mereka STIE BP menurunkan starting five: Rizky(7), Reiner (9), Khaerum (12), Karl Heinz (13) dan Eka Putra Hirnando (14).
Kuarter pertama menjadi milik BP yang dilatih oleh Benedict Nicollo, skor 14-11. Namun Ubaya bangkit di kuarter berikutnya, skor 29-25 untuk Ubaya. Di babak kedua, upaya BP untuk mencoba bermain cepat dan menyusul perolehan angka ternyata menjadi bumerang karena kerap melakukan turnover.
Taktik bongkar pasang dengan merotasi pemain yang dilakukan coach Beni pun tidak berjalan dengan baik. Sebaliknya, Ubaya sangat mengendalikan permainan dengan kontribusi bola yang diperagakan dengan baik oleh point guard Bryant [yang juga mengukuhkan 20 poin di pertandingan ini].
Namun tidak hanya Bryant yang menjadi aktor utama kemenangan Ubaya. Dua pemain lainnya Ngurah Wisnu dan center andalan Ubaya, Ade Devucanizer, bermain cukup dominan. Sepertinya ada chemsitry dalam pembagian tugas antara penyerangan dan pertahanan Ubaya.
Jika penyerangan dibebankan oleh Bryant dan Ngurah Wisnu, maka pertahanan menjadi pekerjaan rumah Devucanizer yang malam itu berhasil membukuhkan 15 rebound dan kerap membuat frustasi para pemain BP jika berhadapan di area pertahanan Ubaya.
Bakti Pembangunan sebenarnya mencoba bangkit di babak kedua lewat motor serangannya: Rizky Amrullah dan Karl Heinz Leonhart. Namun buruknya penyelesaian akhir mereka khususnya di kuarter keempat, menjadikan pola skema permainan mereka begitu mudah untuk dibaca Ngurah Wisnu dan kawan-kawannya.Hal ini membuat Ubaya berada di atas angin dan bermain lepas.
Hasilnya Ngurah Wisnu pun berhasil melesatkan 25 points dan 8 rebounds, sekaligus menghantarkan pemain yang mengidolai pebasket Dwyane Wade (Miami Heat) dan Wisnu Arki (Satria Muda) ini didaulat sebagai pemain terbaik Campus League 2012 di bagian Putra.
Pelatih kepala universitas Ubaya, Wellyanto Pribadi, nampaknya tidak terlalu lama larut dalam kekecewaan setelah akhirnya mampu menghantarkan tim putra Ubaya menjadi kampiun di bagian putra, dengan mengalahkan lawannya universitas Bakti Pembangunan Jakarta di final Campus League 2012 dengan skor 63-45.
“Kami bermain sangat tegang, sementara anda bisa melihat para pemain Ubaya begitu menikmati game kali ini. Sejak awal saya menginstruksikan tim saya untuk bermain cepat, namun rapih. Sayangnya kami terlalu terburu-buru melakukan serangan. Tapi saya pribadi puas karena 90% pemain saya baru pertama kali merasakan final nasional seperti ini,” papar pelatih Bhakti Pembangunan Benedict Nicollo yang juga menganalisa kekalahan timnya karena dominannya pemain Ubaya, Bryant yang membongkar timnya di dua kuarter awal.
Menanggapi kemenangan ini, Wellyanto akhirnya bisa tersenyum lepas dan tidak lupa memuji mental para pemainnya yang bermain lepas dan mengikuti game plan yang telah disusunnya. “Sebenarnya para pemain saya sedikit gentar berhadapan dengan Bakti Pembangunan. Namun sejak awal saya tekankan untuk bermain dengan gembira dan lepas,” jelas Wellyanto.
Sukses hajatan LA Lights Campus League 2012 juga mendapat apresiasi lebih dari para pelatih dan pemain.“Saya salut dengan adanya kompetisi seperti ini. Kita bisa melihat banyak tim universitas yang sebelumnya tidak diperhitungkan seperti Tarumangera dan Maranatha, tiba-tiba bisa berprestasi di ajang ini. Hal ini membuktikan bahwa kesempatan level pertandingan yang kompetitif membuat tim-tim universitas akan terus berbenah, agar mereka bisa menembus levelan elite pertandingan yang begitu kompetitif seperti Campus League. Tidak hanya bermanfaat bagi para pemain muda levelan universitas, namun bagi saya, ajang ini untuk mengasah kemampuan skill jam terbang saya dalam melatih dan memberikan kesempatan bagi para pelatih muda untuk bisa naik ke jenjang berikutnya,” ungkap Beni [sapaan akrab pelatih BP].
Sementara peraih MVP putri Mega Perdana Putri menilai Campus League merupakan kompetisi kompetitif yang sangat bagus bagi para pemain putri untuk mengasah diri. “Kita tahu kompetisi basket putri di tanah air sangat terbatas. Ajang ini bisa memberikan kesempatan bagi para pemain levelan mahasiswa dan khususnya pemain putri untuk bisa menambah jam terbang. Nantinya juga akan bagus untuk cikal bakal timnas putri kita ke depannya,’’ ujar Mega Perdana Putri.
Lebih lanjut lagi, ia pun terkesan dengan kepedulian LA Lights Campus League untuk memberikan apresiasi penghargaan individual seperti MVP, serta berharap akan adanya penambahan kategori lainnya seperti pemain bertahan terbaik, best rebounder, top skorer dan lainnya.
Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati, mengakui ada perkembangan yang signifikan sejak dimulainya Campus League dari tahun 2007. Maya berharap sumbangsih LA Lights bisa sepadan dengan kemajuan perbasketan Nasional walaupun dalam level Universitas.
“Dari babak reguler, regional, hingga babak Grand Final, selalu ada laga yang berkualitas dan memiliki kejutan. Muncul juga bintang-bintang baru dalam level universitas. Saya berharap ke depannya, LA Lights Campus League bisa lebih baik lagi dalam segi apapun dan juga selaras dengan filosofi LA Lights yakni: Berani Enjoy! Berani untuk berprestasi di bidang yang mereka tekuni dan enjoy dalam melakoninya sehingga mampu mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya!” ujar Maya.
Pagelaran Grand Final LA Lights Campus League 2012 juga disuguhi oleh penampilan entertaiment seperti pertandingan eksebisi tim All Star LA Lights Streetball 2011 melawan tim selebritis yang diperkuat oleh putri Indonesia Maria Selena, Bams Samson, Rico Ceper, streetballer handal Indonesia Richard a.k.a Insane, dan masih banyak lagi. Ada juga performance dari Iwa K dan Souldjah
Juara Grand Final LA Lights Campus League 2012
Kelompok Putri :
Juara 1 Brawijaya Malang – Rp 20.000.000
Juara 2 Ubaya Surabaya – Rp 10.000.000
Juara 3 Unpad Bandung Atmajaya Yogya @ Rp 3.000.000
Kelompok Putra:
Juara 1 Ubaya – Rp 25.000.000
Juara 2 STIE Bakti Pembangunan – Rp 15.000.000
Juara 3 Atmajaya Yogya Maranatha Bandung @ Rp 3.000.000
MVP Grand Final Putra [Ngurah Wisnu] dan Putri [Mega Perdana Putri] @ Rp 2.000.000
Sumber: Republika.Co.id
Ubaya Gagal Kawinkan Gelar
Senin, 07/05/2012 | 10:41 WIB
SURABAYA – Usaha tim basket Universitas Surabaya (Ubaya) untuk mengawinkan gelar champion of the nation Campus League 2012 sirna. Dari dua timnya yang berjuang di partai final kemarin di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, hanya tim putra yang mampu meraih juara, sementara tim putri harus puas dengan predikat runner-up.
Ironisnya yang menundukkan tim putri Ubaya kali ini bukanlah tim dari daerah lain, melainkan tim putri Universitas Brawijaya Malang yang sempat ditekuk oleh Ubaya di final regional Indonesia Timur akhir April lalu. Sementara tim putra Ubaya sukses melumat STIE BP Jakarta dengan selisih angka jauh 63-45.
Pelatih tim Ubaya, Wellyanto Pribadi mengakui kegagalan timnya mengawinkan gelar ini karena kelengahan tim putri dalam melakukan defence saat berhadapan dengan Brawijaya, padahal timnya sempat memimpin hingga 3 menit sebelum berakhirnya pertandingan.
“Mainnya anak-anak cukup bagus di awal-awal, namun di menit terakhir justru mereka lengah, defence sudah tidak bagus, ya kita akhirnya tersalip dan kalah dari Brawijaya,” ujarnya saat dihubungi Minggu (6/5) kemarin.
Wellyanto mengakui sangat kesal saat itu, keunggulan yang didapatkan oleh anak asuhnya ternyata tak mampu dipertahankan oleh Mega Nanda dkk, peluang kawinkan gelar pun melayang. “Ya, eman sekali kita unggul, namun tak bisa bertahan. Tapi bagaimana pun kita bangga pada perjuangan anak-anak, mungkin di lain waktu kita bisa meraih gelar,” tambah pelatih yang sukses membawa Ubaya juara Libamanas 2011-2012.
Meskipun hanya satu gelar yang bisa dibawa pulang, Wellyanto patut berbangga pula, karena dua anak didiknya juga terpilih sebagai most valuable player (MVP), lagi-lagi Wisnu dan Mega Nanda Putri yang menyandangnya, dua pemain ini sebelumnya juga telah meraih gelar yang sama di regional Indonesia Timur lalu.
Bagi Mega yang juga kapten tim, ini adalah gelar MVP yang ketiga kalinya baginya secara beruntun di tahun ini, selain pada ajang campus league nasional dan regional Indonesia timur, sebelumnya pemain yang juga anggota Puslatda basket Jatim ini juga sukses meraih MVP pada ajang Libamanas 2011-2012.
“Ya senang lah mas bisa menjadi MVP lagi, hanya saja kurang sempurna karena gagal membawa tim untuk juara,” ujar pemain asal Madiun ini. m3
Sumber: Surabayapost.Co.id
Ubaya dan Unibraw Juara Campus League
Minggu, 06/05/2012 – 07:43
JAKARTA, (PRLM).- Tim bola basket putra Universitas Surabaya (Ubaya) dan tim putri Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang tampil sebagai juara Grand Final Turnamen Bola Basket LA Lights Campus League 2012, yang berlangsung di GOR Soemantri Brojonogero Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/5).
Di final Ubaya mengalahkan STIE Bhakti Pembangunan Jakarta 63-45, sedangkan Unibraw menang tipis atas putri Ubaya 38-36. Sementara peringkat ketiga bersama putra diraih Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Universitas Atmajaya Yogyakarta, dan peringkat ketiga kelompok putri diraih Universitas Padjajaran dan Universitas Atmajaya.
Asisten Pelatih putri Universitas Brawijaya, Ari Surya mengatakan sebelumnya pada final regional wilayah timur timnya pernah bertemu dengan Ubaya, sehingga bisa mempelajari hasil pada pertandingan sebelumnya.
Ari menambahkan para pemainnya mempunyai skill yang bagus, selain itu kerja keras mereka sangat baik sehingga akhirnya bisa mengalahkan lawannya tersebut. ‘Kuarter pertama dan kedua anak-anak masih grogi sehingga kita tertinggal. Namun, berkat semangat yang kuat akhirnya kita bisa membalikan keadaan dan meraih kemenangan,’ ujarnya.
Pelatih putra dan putri Universitas Surabaya, Welianto Pribadi mengaku sedikit kecewa karena gagal menyandingkan gelar juara. ‘Untuk tim putri fisik masih lemah, sehingga pada kuarter akhir staminanya mulai menurun,’ ujarnya.
Welianto mengatakan, pada tim putra dia terus melakukan rotasi pemain sehingga kondisi stamina bisa terjaga dengan baik. ‘Saya tekankan kepada pemain untuk tampil menekan, dan pemain juga sudah diintruksikan untuk bisa bermain tenang, sehingga mereka akhirnya tampil lepas pada pertandingan ini,’ katanya.
Meski mayoritas pemainnya merupakan pemain baru, Welianto menuturkan secara permaianan mereka mampu menunjukan hasil yang sempurna, dan bisa menjalankan instruksi dengan baik. ‘Bisa masuk ke final sungguh luar biasa karena sebelumnya kita gagal pada penyisihan,’ tuturnya. (A-193/A-147)***
Sumber: Pikiran-rakyat.Com
Jatim Kuasai Campus League
JAKARTA, suaramerdeka.com – Tim bola basket asal Jatim, tim putra Universitas Surabaya (Ubaya) dan tim putri Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, keluar sebagai juara LA Lights Campus League 2012. Pada laga pamungkas di GOR Soemantri Brodjonegoro, Sabtu (5/5), Ubaya mengalahkan STIE Bhakti Pembangunan Jakarta 63-45, sementara Unibraw menang atas Ubaya 38-36.
Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Universitas Atmajaya Yogyakarta menduduki peringkat tiga di bagian putra, dan sementara Universitas Padjajaran dan Universitas Atmajaya di bagian putri. Pada laga final putra, Ubaya sempat tertinggal 11-14 di akhir kuarter pertama.
Namun, tim asuhan Pelatih Wellyanto Pribadi itu kemudian bangkit di kuarter kedua dengan mencetak 18 angka, sementara STIE hanya 11. Di kuarter ketiga, Ubaya terus menjaga stabilitas permainan. Mereka pun menambah 12 angka lagi.
Pada kuarter penentuan, fisik pemain STIE mulai kedodoran. Beberapa kali usaha lemparan tiga angka gagal membuahkan hasil. Sebaliknya, Ubaya terus menekan dan mencetak angka. Ubaya tak terbendung setelah menambah 22 angka di kuarter ini, sementara STIE hanya mengemas sembilan angka.
Ngurah Wisnu menjadi bintang Ubaya dengan mencetak 25 angka, delapan rebound, dan satu assist. Sementara Rizky Amrullah mencetak 13 angka, tujuh rebound, dan satu assist bagi STIE. Pelatih Ubaya, Wellyanto Pribadi, mengatakan hasil ini melebihi target yang dipasang sebelumnya, yakni menjadi finalis.
‘Awalnya kami hanya target sampai final. Tapi berkat kerja keras pemain, tim akhirnya bisa menang. Kami instruksikan mereka untuk bermain lepas saja,’ kata Wellyanto usai laga.
Menurutnya, 60 persen pemainnya adalah pemain baru. Mereka sering tegang di awal-awal pertandingan. Karenanya, Wellyanto meminta pemain selalu merayakan dengan selebrasi ketika berhasil mencetak angka. Selain itu, ada beberapa pemain STIE, seperti Rizky Amrullah dan Khaerum Nasa, yang harus dijaga ketat.
Meski demikian, Wellyanto sedikit kecewa karena tidak bisa mengawinkan gelar. Tim putri Ubaya kandas dari tim sesama Jatim, Unibraw. Kemenangan Unibraw ini bisa dibilang dramatis. Dalam tiga kuarter pertama tim asuhan Pelatih Iwan Murryawan ini selalu tertinggal. 4-11 di kuarter pertama, 10-18 di kuarter kedua, dan 22-26 di kuarter ketiga.
Di kuarter terakhir mereka berhasil memperbaiki permainan. Momentum kebangkitan diraih ketika mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 32-32. Di kuarter terakhir, mereka terus mengumpulkan angka dan berhasil menang.
‘Kami akui, anak-anak di kuarter pertama masih grogi. Tapi kami selalu tekankan untuk berusaha main sederhana. Selain itu, yang menjadi modal kami adalah semangat,’ ujar Asisten Pelatih Unibraw Arie Surya.
Sumber: SuaraMerdeka.com
Univ Brawijaya dan Univ Surabaya, Juara Tim Putri dan Putra LA Lights Campus League 2012
Ghiboo.com – Dua tim asal Jawa Timur, genggam juara LA Lights Campus League 2011/12, Sabtu lalu (5/5) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Partai final pertama dibuka dengan final tim putri antara Univ Brawijaya Malang vs Univ Surabaya. Dan Univ Brawijaya keluar sebagai juara dengan skor tipis, 38-36.
Perang poin di akhir kuarter, dimenangkan tim Brawijaya yang dimotori Mey Putri Diana dengan steal dan assist-nya, yang juga menjadi pencetak poin tertinggi Univ Brawijaya dengan 14 poin.
Sedangkan untuk kategori tim putra dimenangkan oleh Univ Surabaya (Ubaya) yang mengalahkan Univ STIE Bakti Pembangunan (BP) Jakarta dengan skor 63-45.
Bryant, Ngurah Wisnu dan center Ubaya Ade Devucanizer menjadi pemain yang dominan untuk membuat Ubaya membalap keunggulan STIE BP di kuarter pertama dan terus mempertahankannya hingga akhir kuarter.
Para pemenang tahun ini mendapatkan hadiah Rp 20 juta untuk juara pertama tim putri dan Rp 25 juta untuk juara pertama tim putra.​
Sumber: https://sport.ghiboo.com/