Sepeda Gembira, 7500 Pesepeda Meriahkan Surabaya fadjar April 23, 2012

Sepeda Gembira, 7500 Pesepeda Meriahkan Surabaya

SURABAYA, KOMPAS – Sebanyak 7.500 peserta ikut memriahkan kegiatan Green Bike Fest yang digelar Kompas-Universitas Surabaya, Minggu (22/4). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi itu juga dilakukan penanaman pohon di beberapa titik di Surabaya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebelum melepas peserta sepeda gembira yang mengitari jalan sepanjang 27 kilometer itu mengatakan, kegiatan olahraga massal, seperti bersepeda, perlu terus digalakkan. Apalagi kegiatan tersebut tidak hanya untuk menyehatkan tubuh manusia yang ikut sepeda gembira, tetapi juga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terpelihara.

‘Olahraga bersifat massal perlu sering diselenggarakan sehingga mendorong masyarakat untuk terus menjaga kesegaran dan kesehatan tubuh. Kegiatan ini makin bermanfaat karena warga juga dilibatkan untuk menjaga lingkungan melalui tanam pohon dan tidak membuang sampah sembarangan,’ lata Soekarwo.

Dalam acara ini, Soekarwo didampingi Redaktur Pelaksana Harian Kompas Budiman Tanuredjo dan Rektor Ubaya Joniarto Parung. Kegiatan ini juga berkaitan Dies Natalis ke-44 Ubaya.

Soekarwo mengatakan, kegiatan Green Bike Fest yang digelar Kompas-Ubaya juga mendorong kecintaan masyarakat terhadap olahraga, dan memiliki pemahaman pentingnya olahraga dalam meningkatkan kualitas hidup. Melalui kegiatan olahraga massal seperti ini akan memunculkan sifat sportif, semangat pantang menyerah, disiplin, dan semangat kompetitif dalam masyarakat sehingga menghasilkan pribadi unggul yang kreatif dan inovatif.

Budiman Tanuredjo mengatakan, setiap tahun Kompas-Gramedia rutin menggelar kegiatan sepeda gembira di Surabaya. Misi dari kegiatan ini agar warga Surabaya semakin peduli lingkungan, sambil menyehatkan badan dengan kegiatan bersepeda bersama.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima peserta sepeda gembira setelah menjelajahi rute sepanjang 27 kilimeter. Dikatakan, Kota Surabaya bisa bebas dari banjir pada musim hujan karena warga sudah mulai memahami kebersihan lingkungan.

Saluran air yang sudah dikeruk dan dibersihkan oleh Pemerintah Kota Surabaya terus dijaga warga di Lingkungannya sehingga makin sedikit yang membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air. ‘Lingkungan harus tetap bersih dan bebas dari tumpukan sampah, selain itu pohon yang sudah ditanam jangan ditebang sehingga polusi udara bisa berkurang dan bisa mengimbangi panasnya suhu udara di kota ini,’ katanya. Tri Rismaharini mananam pohon di Kampus Ubaya di Jalan Tenggilis dan di beberapa tempat di luar wilayah kampus. (ETA)

Sumber : Kompas, 23 April 2012