Santan Kelapa Bubuk, Praktis dan Tahan Lama fadjar April 12, 2012

Santan Kelapa Bubuk, Praktis dan Tahan Lama

Sudah bosan dengan santan kelapa cair? Kini dikembangkan santan kelapa bubuk yang lebih praktis dibandingkan santan kelapa cair. Berawal ketika berbelanja di salah satu supermarket di Malaysia, terlintas ide menarik di benak Ir Endang Srihari MSc, ketua jurusan Teknik Kimia Ubaya. Berkaca dari kebutuhan untuk santan kelapa di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang kurang mencukupi. Gagasan itu pun direalisasikan lewat penelitiannya di tahun 2009 yang terus diperbarui untuk mendapatkan komposisi terbaik. “Penelitian ini sekaligus diperlukan untuk penelitian mahasiswa sebagai judul tugas akhir,” lanjut beliau.

Santan merupakan hasil perasan dari parutan daging buah kelapa dan biasanya tersedia dalam bentuk santan cair, berwarna putih kental dan rasanya gurih. Hampir seluruh masakan tradisional Indonesia menggunakan santan sebagai bahan dasar. Pengolahan kelapa menjadi santan di Indonesia sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional dalam skala rumah tangga. Namun cara tradisional tersebut dianggap kurang praktis karena banyak memakan waktu dan tenaga, apalagi jika diperlukan dalam jumlah besar.

Bersama Farid Sri Lingganingrum SPt MSi, dosen Teknologi Pangan Ubaya, dikembangkanlah santan kelapa bubuk dengan metode spray dryer. Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam industri, terutama industri pangan. Spray dryer dikembangkan untuk mengatasi masa simpan santan cair segar yang tergolong pendek yakni sekitar 24 jam jika disimpan di lemari pendingin.

“Hasilnya sangat praktis, bahkan ternyata kadar lemaknya turun sekitar 11% dibanding santan kelapa cair,” ujarnya. Proses pembuatannya pun sangat mudah dengan lama pembuatan santan kelapa bubuk ini sekitar 45 menit untuk sekitar 200 gram parutan kelapa. Parutan kelapa diperas seperti halnya santan kelapa cair. “Ditambah air dan bahan pengisi untuk menambah massa dan mengikat partikel yang ada,” jelas Endang. Selanjutnya dipasteurisasi (pemanasan dengan tujuan membunuh kuman yang ada) hingga suhu 65oC, dan dikeringkan dengan spray dryer. “Selain praktis dan tahan lama, santan bubuk ini tak mengandung bahan pengawet dari santan bubuk ini dan terbukti aman dikonsumsi,” tutupnya. (puz/wu)