Mahasiswa Universitas Surabaya Perluas Jaringan Bisnis dengan Pengusaha fadjar October 31, 2011

Mahasiswa Universitas Surabaya Perluas Jaringan Bisnis dengan Pengusaha

Memperluas jaringan adalah salah satu upaya untuk membuat usaha bisnis Anda semakin maju. Boleh percaya atau tidak dengan ungkapan tersebut, namun hal inilah yang diyakini oleh para pengusaha sukses tanah air maupun luar negeri dalam rangka memajukan usaha bisnis mereka. Sehubungan dengan upaya tersebut, pada hari Jumat 21 Oktober 2011 kemarin, Centre for Business and Industrial Studies (CBIS) kembali menyelenggarakan Gathering Surabaya Business Networking (SBN) ke-15 bertempat di de Boliva, Ice Cream and Lounge Surabaya dengan tujuan untuk memperluas jaringan bisnis di antara para pengusaha.

Pada kesempatan ini, Ubaya boleh berbangga atas kerjasama yang ditawarkan oleh pihak CBIS sebagai satu-satunya universitas di Surabaya yang bergabung dalam acara tersebut. Adapun alasan di balik kerjasama tersebut yaitu karena Ubaya merupakan satu-satunya universitas di Surabaya yang telah memiliki MoU dengan sekitar 200 pengusaha. Acara gathering yang dihadiri oleh sekitar 10 pengusaha dari Filipina dan 30 pengusaha di Surabaya serta beberapa mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya tersebut turut dibuka oleh Drs ec Stevanus Hadi Darmadji MSA QIA selaku Wakil Rektor II Ubaya dan dilanjutkan oleh Dr Bernardo Villegas (Visiting Professor of IESE Business School in Barcelona and Professor at the University of Asia and the Pacific (UAP), Manila) selaku pembicara. Dengan mengangkat topik “Philippines as an Emerging Market”, beliau menjelaskan bahwa posisi Filipina dan Indonesia dalam perekonomian global kini memiliki peluang besar dibanding dengan negara-negara besar seperti Jepang. Peluang besar tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagai negara yang memiliki populasi penduduk yang besar, Filipina dan Indonesia mampu menghasilkan pendapatan yang besar pula dari perilaku konsumtif penduduk besar tersebut.

“Indonesia merupakan big domestic market dan memiliki ketergantungan eksport terendah dibandingkan dengan Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam,” jelas Emmanuel L. Gamboa selaku salah satu pengusaha dari Filipina. Melihat keadaan tersebut, Hery Pratono SE MDM selaku koordinator pelaksana SBN-15 ikut memberikan harapan, “Dengan adanya acara ini, semoga teman-teman Ubaya lebih mudah menjalin kerjasama dengan pengusaha-pengusaha, sehingga gap antara dunia pendidikan dan dunia usaha tidak terlalu jauh.” (re3/wu)