5 Pemuka Agama Semarakkan Halal Bihalal Ubaya fadjar September 10, 2011

5 Pemuka Agama Semarakkan Halal Bihalal Ubaya

Bila Idul Fitri adalah lentera

Izinkan membuka tabirnya dengan maaf

Agar cahayanya menembus Jiwa Fitrah dari tiap khilaf

Mohon maaf lahir dan batin

Itulah petikkan kata-kata yang terlukis dalam acara halal bihalal bersama yang diadakan Ubaya dalam rangka hari raya Idul Fitri 1432 H. Acara yang dilaksanakan tanggal 9 September 2011 di PE 1.1 ini memang menjadi agenda rutin tahunan Ubaya.

‘Halal bialal pertama kali diadakan di Ubaya justru dari mahasiswa, mereka bergotong royong dari berbagai agama untuk merangkai acara halal bialal yang kini menjadi agenda rutin kita,” kata Anton Prijatno SH ketua Yayasan Ubaya dalam sambutannya. “Perbedaan itu indah, semangat kebersamaanlah yang membuat universitas ini bisa survive dan berkembang,” katanya diakhir sambutan.

Tetapi, untuk halal bihalal kali ini, ada sesuatu yang berbeda. halal bihalal ini tak hanya untuk umat muslim saja. Solidaritas beragama yang menjadi ciri khas Ubaya sendiri, nampak dalam acara halal bialal ini. Mereka juga mengundang lima pemuka agama untuk datang dan meramaikan acara halal bihalal kali ini. “Ubaya kan kampus multikultural, jadi bila ada acara, kita agama lain tidak tinggal diam, acara ini juga acara kita bersama,” kata Drs Agus Wijaya SPd, ketua pelaksana halal bihalal ini.

Mengundang kelima tokoh agama dalam acara halal bihalal memang baru pertama kali diadakan di Ubaya. “Di Ubaya kan ada nilai keberagaman, setiap tokoh yang diundang sebagai bukti bahwa kita ini saling menghormati perbedaan agama,” ceritanya. Salah satu pendeta agama Hindu yang datang pun sangat mengapresiasikan acara ini, beliau sangat senang bisa memperat silahturami, ”Bagus, kita jadi bisa menghormati umat muslim juga”.

Sambutan disampaikan pula oleh rektor Ubaya, Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD. Dalam sambutannya, ia menceritakan mengenai kata-kata yang termuat dalam surat kabar nasional kolom Parodi, “Sering bertanya mengapa dalam dunia kantor manusia sering menjahati satu sama lain? Karena mereka ingin dinilai lebih baik, lebih pintar. Dan hal–hal tersebut sudah diantisipasi melalui kegiatan, salah satunya kegiatan seperti ini, pertemuan untuk saling mengakrabkan, saling menghargai,” kata Prof Joni. Beliau sangat berharap acara seperti ini bukan hanya sebagai acara rutin, tetapi sebagai kegiatan yang bermakna sehingga menumbuhkan rasa toleransi antarfakultas, bukan hanya terkotak–kotak dengan fakultasnya masing-masing.

Dalam pembukaannya beliau juga mengumumkan mengenai kehadiran fakultas baru, yaitu Fakultas Industri Kreatif. “Kita akan kehadiran adik baru yang semoga menjadi manefest baru yang akan semakin menumbuhkan Ubaya menjadi the first university in hearth and mind,” ungkap Prof Joni.

Acara ini juga diisi oleh nyanyian-nyanyian bernuansa realigi persembahan dari band Ivo feat Granada dari ITS. “Kami senang bisa mengisi acara halal bialal disini, jadi bisa sekalian bersilaturami dengan Ubaya,” kata salah satu penyanyi dari band tersebut.

Selain musik religi, diisi pula dengan tarian adat, persembahan dari UKKH, salah satu UKM kerohanian di Ubaya. “Jadi supaya mereka yang datang tidak bosan, seperti yang dulu, halal bialal hanya terisi dengan sambutan yang kurang menarik antusias warga Ubaya,” cerita Agus.

Melihat antusiasme keluarga besar Ubaya yang hadir dalam Halal Bialal kali ini cukup besar. “Dari 800 karyawan di Ubaya, 700 lebih hadir dan datang meramaikan acara ini, terlihat dengan bangkunya yang terisi penuh,” ujar Agus.

Untuk kedepannya, memang sudah ada rencana untuk mengadakan perayaan sejenis dengan mengundang agama lain. “Nanti rencana untuk Natal, kami pun akan mengundang agama lain seperti ini, mengadakan perayaan bersama,” tukas Agus. Untuk harapannya, Agus sangat berharap agar lewat acara seperti ini bisa meningkatkan semangat organisasi yang dulu mulai pudar di Ubaya. (vqs/wu)