Alumni Ubaya Turut Cerdaskan Bangsa lewat ‘Gerakan Indonesia Mengajar’ fadjar June 17, 2011

Alumni Ubaya Turut Cerdaskan Bangsa lewat ‘Gerakan Indonesia Mengajar’

Satu lagi bentuk sumbangsih Ubaya terhadap kualitas pendidikan bangsa ini. Melalui program “Gerakan Indonesia Mengajar”, salah seorang alumni Fakultas Psikologi (FP) Ubaya, Dedi Kusuma Wijaya menjadi satu diantara 72 orang yang berhasil tergabung dalam tim tersebut. Gerakan Indonesia Mengajar sendiri adalah sebuah gerakan yang dicanangkan Wakil Presiden (Wapres) Budiono, dimana orang yang terpilih kelak akan membagikan ilmunya di daerah terpencil. Jumlah peserta yang mendaftar program ini adalah 4.386 orang.

Hadir sebagai perwakilan Ubaya memenuhi undangan Wapres Budiono adalah Rektor Prof Joniarto Parung MMBAT PhD. Adapun undangan penghargaan tersebut diberikan kepada universitas, yang alumninya termasuk dalam anggota Gerakan Indonesia Mengajar. Acara penghargan itu sendiri berlangsung pada 14 Juni 2011 silam, di istana Wapres.

Tentu sebuah prestasi membanggakan dari alumni FP Ubaya ini bukan dari proses membalikkan telapak tangan. Hal ini merupakan salah satu buah pendidikan Ubaya yang holistik, yaitu menekankan pada soft skill sekaligus hard skill. “Apa yang dilakukan Ubaya ini sudah pada track yang benar,” tukas Prof Joni. “Hal ini bisa memotivasi untuk tidak serta merta berpikir mendapat benefit diri sendiri, tapi lebih untuk saling berbagi,” lanjut Prof Joni. Dan untuk menjadi salah satu anggota program ini, peserta diwajibkan multitalent, yaitu bisa mengajar, menulis, menyampaikan ide, dan membagikan ilmunya.

Rektor yang baru dilantik inipun mengapresiasi terhadap tenaga muda yang mau tergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar. “Mereka tidak sekedar mengajar, tapi juga memberi pemahaman pada masyarakat sekitar, bahwa orang kota mau datang untuk mencerdaskan masyarakat sana,” terang Prof Joni. “Yang kedua adalah ini adalah contoh anak muda yang walaupun sudah matang, tapi mau berkorban sementara untuk mengajar di tempat yang fasilitasnya sangat minim,” lanjut pria ramah ini. Sebagai catatan, Dedi Kusuma Wijaya sendiri adalah salah seorang konsultan perusahaan di Jakarta, tapi ia ingin berkontribusi untuk pendidikan bangsa ini.

Dengan keberhasilan Dedi ini, Prof Joni berharap akan muncul Dedi-Dedi yang lain. Untuk kedepannya, Ubaya sendiri akan membuat suatu model, dimana mahasiswa akan mengajar di tempat-tempat yang membutuhkan. Bentuk ini seperti bentuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang sudah digaungkan beberapa waktu lalu. “Inspirasi ini tidak hanya terbatas untuk mahasiswa, tapi juga lembaga. Kita dari Ubaya sangat peduli terhadap kebutuhan bangsa, lewat meningkatkan kecerdasan masyarakat,” tutup Prof Joni. (wmm/wu)