Diklat Jurnalistik oleh Warta Ubaya untuk Siswa SMAK Frateran fadjar June 8, 2011

Diklat Jurnalistik oleh Warta Ubaya untuk Siswa SMAK Frateran

Satu lagi bentuk kerjasama Ubaya dengan SMA. Melalui redaksi tabloid Warta Ubaya, pada 1 hingga 3 Juni 2011 kemarin diadakan Diklat Jurnalistik SMAK Frateran. Kegiatan ini berlangsung di Graha Sativa, Pacet Mojokerto. Diklat jurnalistik pertama SMAK Frateran ini adalah yang pertama kali diadakan, dan diikuti oleh 27 siswa dari pengurus majalah sekolah Fratz dan FPC (Frateran Photography Club).

Rangkaian kegiatan selama tiga hari ini tak melulu diisi dengan materi dalam bidang jurnalistik maupun fotografi. Berbagai permainan menarikpun juga dilakukan untuk mempererat jalinan persaudaraan antarpeserta dan juga pembicara dari Warta Ubaya.

Pada hari pertama, peserta lebih banyak diberikan materi tentang apa itu jurnalistik secara keseluruhan. Untuk materi pertama, penjelasan tentang apa itu jurnalistik disampaikan oleh pembicara dari harian Surya, Endah Imawati. Selama kurang lebih 2 jam, peserta dibekali dengan seluk beluk dunia jurnalistik, dan bagaimana mengimplementasikannya dalam media untuk sekolah. Materi tentang penulisan berita juga disampaikan oleh kru Warta Ubaya, yang mencakup penulisan berita langsung dan profil. Tak ketinggalan, penjelasan tentang dunia fotografi khususnya fotografi jurnalistik juga diberikan. Kegiatan hari pertama ditutup dengan acara jurit malam, yang diadakan oleh panitia pihak sekolah untuk memberikan sedikit hiburan bagi peserta.

Keesokan harinya, peserta pelatihan lebih banyak diarahkan untuk melakukan praktik di lapangan, baik untuk menulis berita maupun fotografi. Berita yang wajib ditulis oleh peserta adalah berita yang berkaitan dengan Graha Sativa, mulai dari arsitektur bangunannya hingga profil orang-orang yang bekerja didalamnya. Sedangkan untuk fotografi lebih berfokus pada foto arsitektur maupun orang yang bekerja di Graha Sativa.

Usai praktik langsung, peserta dibekali dengan materi manajemen media sekolah dan penulisan opini. Untuk melengkapi diklat, materi tentang mengedit foto jurnalistik juga disampaikan. Hal ini berguna untuk memahami sejauh mana foto itu boleh diedit untuk dipublikasikan menjadi foto jurnalsitik. Dan untuk memperindah sebuah karya jurnalistik, peserta juga dibekali dengan materi tentang konsep dasar layout sebuah karya jurnalistik. Hari kedua ditutup dengan tugas, dimana peserta wajib me-layout semua hasil karya yang mereka lakukan pada siang harinya.

Hari terakhir diklat berlangsung lebih menarik. Pada hari ketiga ini peserta dari FPC melakukan hunting foto untuk sunrise di alam sekitar Pacet. Mereka juga berkesempatan untuk mengabadikan eloknya alam yang ada di bumi Mojopahit pada pagi hari.

Semua hasil karya peserta yang dibuat pada hari kedua wajib dipresentasikan pada hari terakhir diklat ini. Mereka wajib mempresentasikan semua karya yang mereka buat untuk mendapat penilaian yang terbaik.

Puncak acara ditandai dengan ice breaking yang diberikan oleh kru Warta Ubaya untuk semua peserta, dan seluruh rangkaian acara selama tiga hari diakhiri dengan foto bersama semua peserta dan pembicara dari Warta Ubaya. (wmm/wu)