Ubaya Pertahankan Tradisi Juara dalam NSCE 2010 fadjar December 9, 2010

Ubaya Pertahankan Tradisi Juara dalam NSCE 2010

Ubaya kembali meraih prestasi juara dalam ajang National Statistics Competition For Engineers (NSCE) 2010 pada 24-26 November 2010 lalu. Kompetisi nasional yang telah menginjak penyelenggaraan yang keempat ini mempertandingkan berbagai soal-soal statistik dan diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Mengirimkan sembilan mahasiswa yang terbagi menjadi tiga tim, satu di antaranya berhasil mengantarkan Ubaya meraih peringkat kedua.

Melalui babak penyisihan yang terdiri atas 22 tim dari 14 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, ketiga tim Ubaya berhasil lolos sampai ke babak semifinal. Dua di antaranya pun juga lolos sampai ke babak final. Namun sayang, hanya satu yang mampu meraih predikat kemenangan. Meskipun berhadapan dengan kompetitor-kompetitor tangguh dari berbagai PTN, Ferry Setiawan (Teknik Industri 2007), Lita Meliana (Teknik Industri 2008) dan Ardianto (Teknik Industri 2008) berhasil meraih trofi kedua serta hadiah uang sebesar Rp 5.000.000,-.

M. Arbi Hadiyat, salah satu dosen pembimbing yang mendampingi ketiga tim mengungkapkan bahwa sebenarnya prestasi yang diraih oleh Ubaya sudah luar biasa bagus. Melalui berbagai jenis soal kompetisi seperti cerdas cermat, betting, maupun presentasi, tim Ubaya telah mampu membuktikan kualitas mereka. Persiapan bimbingan yang hanya dilakukan dalam enam kali pertemuan pun mampu membuahkan hasil juara. “Semuanya berkat kerjasama seluruh tim pembimbing dari Laboratorium QPM (Quality and Performance Management),” ungkap Arbi.

Ubaya sendiri sebenarnya selalu mempertahankan tradisi juara dalam setiap keikutsertaannya di ajang NSCE ini. “Persaingan memang cukup ketat, mungkin kita perlu lebih meningkatkan usaha di tahun depan. Kami akan terus berpartisipasi dalam kompetisi ini, dan kami yakin kans juara cukup besar,” tuturnya. Dosen yang mengajar Statistika I dan II ini menilai, statistik itu seperti sebuah alat. “Ketika ada kasus, kita harus memilih metode apa yang benar-benar tepat dan cocok untuk mengolah data tersebut,” jelas Arbi. (caz/wu)