Libama Nasional 2010: Kalah dari Ubaya, Unpar Semakin Terbenam fadjar October 27, 2010

Libama Nasional 2010: Kalah dari Ubaya, Unpar Semakin Terbenam

Untuk kelima kalinya, tim putri Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung kembali menelan kekalahan pada lanjutan Seri II Liga Bola Basket Mahasiswa (Libama) Nasional 2010 di GOR Pajajaran Bandung, Sabtu (23/4). Kali ini, Mandie Sungkono dan kawan-kawan takluk dari Universitas Surabaya (Ubaya) dengan skor telak 102-43.

Sejak kuarter pertama dimulai, Ubaya mampu menguasai permainan. Runner-up Libama Nasional tahun 2009 ini memang unggul segalanya dari Unpar. Meski demikian, Ubaya hanya unggul 4,5 bola atas Unpar dengan skor 21-12.

Memasuki kuarter kedua, permainan yang ditampilan tim besutan Sapto Wahyu ini semakin panas. Keunggulan teknik, dimanfaatkan para pemain Ubaya mendikte Unpar dan mendulang poin. Ubaya berhasil menambah 25 poin sedangkan Unpar hanya meraih 8 poin sehingga kuarter kedua berakhir 46-20 untuk keunggulan Ubaya.

Di dua kuarter terakhir, para pemain Ubaya semakin merajalela. Mesi para pemain Unpar berusaha bangkit, namun mereka tidak mampu mengejar ketinggalan angka. Ubaya akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 102-43 yang merupakan kemenangan kelimanya.

Pelatih Ubaya, Sapto Wahyu mengatakan, kemenangan yang diraih timnya lantaran unggul kualitas pemain dan pengalaman dibandingkan Unpar. Menurutnya, tahun ini Unpar sedang melakukan regenerasi.

‘Unpar banyak diperkuat pemain baru yang masih minim pengalaman. Mereka masih memerlukan waktu membentuk tim yang kuat,’ ujarnya kepada wartawan usai pertandingan kemarin.

Sapto menjelaskan, kemenangan kelima yang dicatat anak asuhnya tersebut merupakan kemenangan yang sangat penting. Pasalnya, Ubaya yang musim lalu menempati posisi runner-up, membidik titel juara pada Libama Nasional 2010.

‘Tahun ini, kita menargetkan juara. Untuk mewujudkannya, maka kita harus meraih kemenangan di setiap pertandingan,’ tambahnya.

Sementara pelatih Unpar, Arifin mengakui keunggulan tim Ubaya. Berbeda dengan timnya yang dihuni pemain baru, Ubaya tetap mengandalkan para pemain tahun lalu.

‘Memang lima lawan yang kita hadapi baik di seri I maupun seri II merupakan tim yang kuat. Termasuk Ubaya yang tahun ini berpeluang menjadi juara. Kita berusaha memenangkan dua pertandingan di seri III nanti di Jakarta supaya bisa terhindar dari degradasi,’ tegasnya. (B.111)**

dikutip dari: Harian Umum Galamedia, Minggu, 24 Oktober 2010