Indahnya Bersilaturahmi dan Saling Memaafkan dewiana September 21, 2010

Indahnya Bersilaturahmi dan Saling Memaafkan

Merayakan Idul Fitri selalu identik dengan mudik, makan ketupat, berkunjung kerumah kerabat, atau sederet rutinitas lainnya. Namun tak ada yang lebih indah selain saling memaafkan sesama pada hari kemenangan ini. Hal serupa juga dilakukan Ubaya, sebagai sebuah universitas yang multikultur. Halal bihalal dalam memperingati Idul Fitri 1431 H diadakan sebagai wadah untuk saling memaafkan antarkaryawan, para dosen, serta para pimpinan. Acara tersebut diadakan di PE 1.1-1.3 pada 20 September 2010 kemarin.

Hadir dalam acara spesial itu antara lain rektor Ubaya Prof Drs ec Wibisono Hardjopranoto MS, WR II Drs Adji Prayitno MS Apt, ketua yayasan Anton Prijanto SH, mantan ketua yayasan Stany Soebakir, para dekan, dosen, dan karyawan yang sehari-hari berkantor di kampus Ubaya Ngagel, Tenggilis, serta Trawas. Suasana hangat dan kekeluargaan bahkan langsung tampak ketika acara belum dimulai. Para undangan yang hadir terlihat saling bersalam-salaman serta meminta maaf satu sama lain.

Acara dimulai pukul 09.00 tepat itu langsung dibuka oleh MC yang dalam kesempatan kali ini mengenakan baju koko. Setelah dibuka oleh MC, Prof Wibi selaku rektor Ubaya menyampaikan sambutannya. Selamat hari raya Idul Fitri terucap oleh Prof Wibi kepada semua hadirin. Tentu dalam acara tahunan ini Prof Wibi juga memberikan pesan-pesan kepada semua hadirin. “Mari maknai Idul Fitri dengan penuh kesucian dan kemenangan,” demikian Prof Wibi mengawali sambutannya. Tak berhenti disitu, beliau juga memberikan pesan-pesannya kepada seluruh yang hadir. “Yang penting adalah budaya organisasi. Bagi teman-teman yang gambar daun kluwihnya belum terang atau budaya organisasinya masih kurang, mari ditingkatkan lagi,” demikian pesan Prof Wibi kepada seluruh undangan yang berbahagia.

Sambutan kedua dari Anton Prijanto SH pun melanjutkan rangkaian acara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tentang pluralisme dalam hal beragama yang ada di Indonesia ini. Referensi yang digunakan dalam sambutannya ini adalah tulisan dari Prof Mahfud MD yang dimuat di Kompas beberapa waktu lalu. Tentu sebagai warga negara Indonesia, perlu saling menghormati antarkeyakinan dalam kehidupan bersama. Setelah menyampaikan sambutannya, acara diakhiri dengan pembacaan doa.

Rangkaian acara masih terus berlanjut dengan halal bihalal yang tersedia di depan ruang pertemuan. Semua undangan tampak begitu menikmati menu yang disediakan dalam suasana kekeluargaan, penuh kehangatan, dan dengan nuansa Idul Fitri. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. (wmm/wu)