Skuad Ubaya tampil menggebrak sejak awal pertandingan. Marjorice dkk sudah memimpin jauh atas lawannya 31-11 pada akhir kuarter pertama. Dominasi Ubaya berlanjut pada kuarter kedua. Ubaya unggul 45-18. Namun, hasil itu tak membuat Wellyanto Pribadi, pelatih Ubaya, merasa aman. Dia tetap menginstruksi anak didiknya untuk memperketat defense dan mempertajam offense.
”Para pemain Unesa tak bisa diremehkan. Mereka memiliki semangat bertanding yang luar biasa,” ujar Sapto Wahyu, asisten pelatih Ubaya. Hal itu sudah dibuktikan Unesa selama babak penyisihan grup hingga ke babak semifinal lalu.
Strategi yang diterapkan Wellyanto pun berhasil dengan baik. Pundi-pundi poin Ubaya kian tak terbendung dengan menambah 21 poin pada kuarter ketiga. Sedangkan Unesa hanya menambah lima poin di kuarter yang sama. Kemenangan Ubaya itu berlanjut hingga pertandingan berakhir. Pada laga tersebut, kapten tim Ubaya, Marjorice, menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 26 poin dan total rebound 10.
Meski menang, kubu Ubaya tidak puas begitu saja. Terutama atas penampilan para pemain lapis kedua. Sapto menilai, kemampuan pemain cadangan belum bisa mendekati kualitas permainan pemain inti.(vem/c4/tom)
dikutip dari Jawapos Online,18 April 2010
