Mengenal Universitas Surabaya Lewat OKD fadjar January 27, 2010

Mengenal Universitas Surabaya Lewat OKD

“Tak kenal maka tak sayang” pepatah ini tampaknya pas ditunjukkan oleh para dosen dan peneliti yang baru saja bergabung menjadi anggota keluarga besar Ubaya. Melalui acara yang bertajuk ”Orientasi Kelembagaan bagi Dosen dan Peneliti Pemula Universitas Surabaya” (OKD), mereka diajak untuk mengenal profil dan value yang dianut Ubaya secara mendalam. Tak tanggung-tanggung, forum diskusi yang berlangsung terhitung sejak 12-13 Januari 2010 ini mengundang rektor, WR I, dan WR II sebagai pembicara.

Acara yang berlangsung di Ubaya Ngagel B1.1 ini dibuka oleh Prof.Ir.Lieke Riadi,Ph.D. selaku WR I, lalu dilanjutkan dengan pengarahan yang dipandu langsung oleh Prof.Drs.ec. Wibisono Hardjopranoto,M.S.selaku rektor dan Drs.A. Adji Prayitno, MS,Apt. selaku WR II. Setelah itu sesi satu dibuka dengan penjelasan tentang sejarah perkembangan organisasi Ubaya, visi misi serta tata nilai yang dianut oleh Universitas yang berlogo daun keluwih ini.

Penjelasan tentang sejarah Ubaya dibawakan oleh Adjie. Pria berkacamata ini menekankan bahwa Ubaya menjadi besar sekarang ini berkat upaya dan kekuatan dari warga Ubaya sendiri bukan meminta bantuan pihak lain. Selain itu beliau juga memaparkan visi dan misi universitas. Kemudian sesi dilanjutkan oleh Lieke sebagai pembicara tentang nilai dan budaya yang dianut oleh Ubaya. Adapun wanita berambut pendek ini menjelaskan bahwa values yang menjadi budaya Ubaya atara lain adalah disiplin diri, Lis volat Propiis (terbang dengan sayap sendiri), Pacta Sunct Servanda (tidak mengingkari janji), Caring Community, Learning Organisation, dan Koopetisi. Hadir sebagai narasumber ketiga adalah Wibisono. pria yang akrab disapa Wibi ini menambahkan bahwa Ubaya adalah kampus yang menjunjung semangat pluralisme serta mengikuti tata nilai kebangsaan dan humanisme, paradigma akademik, dan University Autonomy yang artinya dalam melakukan kegiatan akademik, universitas memiliki, menjalankan, dan memelihara otonomi, agar dirinya dapat menetapkan program akademik sesuai visi dan misinya. Setelah sesi I selesai langsung disambung oleh sesi tanya jawab antara peserta dan para petinggi.

Menurut Lieke acara yang dihadiri oleh sembilan orang dosen baru ini bertujuan memberikan perkenalan kepada dosen dan peneliti baru tentang Ubaya dan juga nilai-nilai tridarma yaitu penelitian, pengajaran, dan pengabdian. ”Supaya nantinya mereka dapat berjalan di dalam koridor yang benar.” tegas mantan dekan fakultas teknik tersebut.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan pengarahan filosofi perguruan tinggi yang dibawakan oleh drs.Hariyanto. Keesokan harinya pada 13 Januari dilaksanakan action plan dan comitment yang akan dihadiri oleh dekan masing-masing fakultas serta kajur masing-masing jurusan.(mry)