Tepat 26 Agustus 2009 lalu, Drs Adji Prayitno MS Apt selaku wakil rektor II Ubaya, melepas tiga karyawan Ubaya yang memasuki masa purna tugas. Mereka adalah Mugi Sugeng Wijono, Affandi, Sri Widono. Mengabdikan diri di universitas sekelas Ubaya bukanlah perkara mudah. Kesabaran dan dedikasi yang tinggi sangat diperlukan dalam mengimbangi pekerjaan mereka.
Mugi Sugeng Wijono sebagai petugas keamanan Biro Administrasi Umum (BAU) Affandi sendiri adalah pengemudi di Ubaya, sedangkan Sri Widiono selaku kepala bagian sarana prasarana BAU. Suka duka pun menjadi santapan hangat mereka dalam menjalankan tugas sebagai karyawan Ubaya. Apalagi usia pengabdian mereka terbilang cukup lama. Seperti halnya Mugi Sugeng Wijono. Pria yang akrab disapa Bambang mengabdikan dirinya selama 32 tahun. Ketika itu ia berpesan kepada para rekannya yang masih bekerja, agar bekerja dengan baik di Ubaya. “ Begitu juga dengan karyawan baru dapat bekerja dengan baik pula,” ujar pria kelahiran tahun 1953.
Lain halnya dengan Affandi yang bergabung di Ubaya sejak 1986 ini. Pengalamannya sebagai pengemudi, menjadikannya kenal dengan berbagai orang di Ubaya. Perlu diketahui, bapak tiga putri ini merupakan lulusan Pendidikan Guru Agama. “ Dulu itu susah mencari uang jika mengandalkan profesi sebagai guru,” ungkapnya. Meskipun menjadi pengemudi, selama bekerja di Ubaya, pergaulan dilingkup pendidikan sangat erat dan mendukung. “Saya juga ingin bekerja lebih baik untuk masa depan,” tegasnya.
Beda Bambang, beda Affandi, beda pula kisah Sri Widiono. Mantan kepala bagian sarana dan prasarana BAU ini mengaku sudah lama mengenal Ubaya. Hal ini dikarenakan orang tuanya ketika itu juga bekerja di Ubaya. Bergabung sejak 1977, pria yang sering disapa Pak Wid sudah melanglang buana di bidang tata usaha. “Saya tak ada background tentang administrasi,” tuturnya. Alhasil, pembelajaran tentang administrasi malah diperolehnya di Ubaya.
Banyak hal yang didapat Pak Wid, memiliki rprinsip pada kejujuran dan kesungguhan ketika bekerja. Mulai dari bagaimana me-manage, mengontrol, dan merencanakan sesuatu diperoleh Widiono. “Saat berhubungan dengan perbekalan benda hidup dan benda mati pun turut saya atur,” jelasnya. Ia pun berpesan kepada karyawan lain “Tetaplah memiliki semangat kerja. Biar lebih semangat, tentukan target terlebih dahulu.” (rin)