Beasiswa Universitas Surabaya, Pacu Motivasi Mahasiswa Berprestasi fadjar August 31, 2009

Beasiswa Universitas Surabaya, Pacu Motivasi Mahasiswa Berprestasi

Sosok cowok berbadan kekar berbalut kaos merah terlihat santai ketika memasuki ruang Biro Admistrasi dan Pelayanan Kemahasiswaan (Adpelkam) di Ubaya Tenggilis. Usut punya usut, ternyata cowok tersebut adalah Rinaldy Lamano, mahasiswa FE jurusan Manajemen. Rinaldy sapaan akrabnya, ketika itu membawa oleh-oleh dari Bandung. Sebuah cinderamata spesial untuk mengisi lemari prestasi mahasiswa Ubaya. Juara Umum ke-2 dalam Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (IRAPTSI) 2009, begitulah oleh-oleh yang dibawanya sekaligus menjadi kabar gembira bagi Ubaya.

Kejuaraan yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 19-20 Juni 2009 ini, setidaknya menjadi ajang rutinitas yang diikuti Rinaldy. Bersama ke-5 rekannya yakni Reggy Setiawan, Andreas Yan, Aria Samudra, Rensi A dan Epifani R, mereka turut andil membawa nama harum Ubaya. ”Ini kali pertama Ubaya mengirimkan atlit untuk lomba selam. Akhirnya, kami mampu menggondol satu emas, satu perak dan tiga perunggu,” ujar Rinaldy.

Berbicara prestasi mahasiswa angkatan 2006 ini patut diperhitungkan. ”Aku mulai tertarik dunia air sejak duduk di kelas IV SD,” ujar anak bungsu dari tiga bersaudara ini. Butuh waktu dua minggu untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti kejuaraan ini. ” Optimis, namun cemas juga ketika melihat lawan-lawan kami. Tim dari UNJ, UI dan STIP Jakarta merupakan lawan tangguh,” terang alumni SMA YPPI 1 Surabaya ini.

Berbekal Juara I IRAPTSI 2007, mengatakan sebenarnya lomba renang hampir sama. ” Perbedaannya hanya pada alat. Untuk lomba selam ada tambahan alat yang harus dikenakan peserta, yakni snorkel (alat untuk bernafas) dan kaki katak,” tambahnya. “Atlit Ubaya telah memiliki prestasi di bidang renang. Saya ingin Ubaya terkenal di bidang selam juga,” ungkapnya dengan semangat.

Menurut pria yang berencana lulus tahun depan ini, atlit renang pasti bisa selam, tetapi atlit selam belum tentu bisa renang. “Kebanyakan peserta pun menggunakan gaya bebas dalam lomba itu,” bebernya. Ubaya sendiri berperan dalam mendukung atlit kampus. Inilah yang dirasakan Rinaldy. ” Mulai pemberian beasiswa, maupun birokrasinya memperlancara saya untuk terus berprestasi,” tambah cowok pemilik moto ”Hidup adalah pilihan” ini. “Selain dapat mendapat kebanggaan tersendiri, saya dapat meringankan beban orang tua,” jelas mahasiswa yang diterima Ubaya melalui Jalur Prestasi Olahraga ini. Kedepan, Rinaldy berharap, Ubaya dapat bekerja sama dengan klub-klub renang. ” Dengan demikian Ubaya dapat mampu berpartisipasi dan berprestasi pula di kejuaraan selam,” pungkasnya. (rin)