Lolos Mahasiswa Berprestasi Tingkat Regional fadjar July 2, 2009

Lolos Mahasiswa Berprestasi Tingkat Regional

Tinggi, ramping, dan berkulit putih menggambarkan sosok Ayrine Sukharaharja. Selidik punya selidik, ternyata mahasiswi FT jurusan teknik kimia ini termasuk satu dari tiga Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat regional dalam lomba Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Ayrine mendapat tawaran dari Putu Doddy ST dan Aloysius Yuli Widianto ST dalam mengikuti lomba ini. Sebelumnya ia juga pernah mengikuti lomba yang diadakan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam bidang Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKMP). “Saat itu saya diajak kakak kelas saya dan kita berhasil mendapat dana,” ungkapnya. Berangkat dengan judul karya tulis yang sama yakni “Pemanfaatan Bentonit sebagai Katalis Reaksi Esterifikasi”, kemudian dengan sedikit modifikasi membawa Ayrine lolos di tingkat regional.

Aktif baik dalam organisasi di dalam dan luar kampus menjadi kriteria seorang mawapres. “Bukan hanya pintar tetapi juga ada sumbangsih ke masyarakat,” jelas mahasiswi angkatan 2006 ini. Lebih jelasnya Ayrine saat ini aktif dalam KMM Radio Kampus (RK) dan pernah aktif juga di KSM Teknik Kimia dan satu tahun menjabat sebagai wakil ketua. Menjadi maping dan wakil ketua Chemical Engineering Games (CEG) 2008 juga pernah dirasakan alumni SMA Karang Turi Semarang ini. Tak hanya di dalam kampus, gadis ber-IP 3.81 ini juga aktif di gereja yang berlokasi di daerah Nginden.

Perjalanan Ayrine untuk menjadi mawapres cukup panjang. “Untuk perguruan tinggi swasta ada dua tahap yang dilalui yakni regional dan nasional,” tutur cewek penyuka warna coklat ini. Berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang langsung ke nasional. Atas bantuan dosen dan rekan-rekan, berkas-berkas seputar organisasi dan karya tulis ilmiahnya mengantarkannya ke Hotel Tretes View.

Hotel ini merupakan tempat wakil-wakil perguruan tinggi itu berkumpul. Ayrine bersaing untuk memperebutkan predikat mawapres. Hari pertama, ia di-interview tiga kali baik seputar karya tulis dengan bahasa Inggris, psikologi, dan pengalaman organisasinya. Dilanjutkan presentasi tentang karya tulis itu sendiri pada hari kedua.

“Tak menyangka saya termasuk mawapres tingkat regional,” ujarnya. Ayrine mengatakan bahwa pemberitahuan ia lolos di tingkat regional berasal dari teman-temannya. Sekarang satu-satunya wakil dari Ubaya ini sedang menanti pengumuman di tingkat nasional. Tak lupa ia berpesan “Fokuslah pada yang kamu senangi. Jangan banyak-banyak, bisa-bisa justru tidak jalan.” (rin)