Kerja keras, Sabet Juara Umum High School Competition fathulhusnan April 8, 2009

Kerja keras, Sabet Juara Umum High School Competition

SMAK St Agnes Surabaya menjadi juara umum dalam High School Competition 2009 yang berakhir Senin 6 April, di halaman depan gedung perpustakaan Ubaya Tenggilis. Kegiatan ini sekaligus merupakan rangkaian acara memperingati Dies Natalis ke-41 universitas ini.
SMAK St Agnes menyabet gelar ini setelah mengantongi tiga gelar juara yaitu, Juara I lomba barang bekas komputer (Barbeko), Juara I dan III Green Movement Movie Festival. Mereka berhasil mendominasi kompetisi ini dengan hasil yang cukup maksimal. Kompetisi yang diselenggarakan sejak awal Maret hingga April ini setidaknya ada 11 lomba yang dikhususkan siswa-siswi pelajar SMA se-Jawa Timur.

Penyerahan hadiah uang tunai sebesar 25 juta rupiah dilakukan langsung oleh Prof Drs Ec Wibisono Hardjopranoto MS, rektor Ubaya. Wajah sumringah nampak pada para pemenang. Kala itu juga dilakukan penyerahan hadiah kepada juara kedua SMAK St Maria Surabaya.

Direktur Marketing and Public Relation (MPR) Ubaya, Dewi Yananingdyah ST. mengatakan, 77 sekolah turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. ‘Menyenangkan sekali, antusiasme pelajar SMA yang kami undang cukup banyak dalam berpartisipasi,’ kata Dewi. Sementara dari sisi positif kegiatan ini, Dewi mengatakan, Ubaya mengakomodasi setiap kreatifitas serta ide pelajar SMA dalam berprestasi. ‘Kami terus berupaya untuk mengapresiasikan pelajar SMA untuk terus berprestasi,’ katanya.

Turut tampil mengisi acara pemenang lomba band dari SMAN 6 Surabaya dan SMKN 9 Surabaya. UKM Band sebagai home band Ubaya, juga ikut berpartisipasi dalam penutupan ini.

Kerja keras
Sementara itu, Christopher Imantaka dari SMAK St Agnes mengatakan, keberhasilan sekolahnya sebagai Juara Umum, tak lepas dari kerja keras tim serta motivasi guru pendamping. Ia mengatakan, dalam lomba Barbeko setidaknya mereka memiliki persiapan hanya dua hari. “Efektifnya hanya lima jam kami mengerjakan karya ini,” tambahnya. Namun, meskipun begitu banyak ide yang muncul sebelum lomba, siswa kelas XI-A ini menuturkan ide awal yang berasal dari guru pendamping akhirnya disatukan dengan ide mereka. “ Inilah Recycle Bag, hasil kombinasi ide kami,” ungkapnya dengan semangat.

Beranggotakan empat siswa yang duduk di beda kelas, ternyata bisa menyatukan hobby mereka yang kebetulan sama. “ Pada mulanya gak kenal. Karena sering main komputer di Lab. sekolah akhirnya bisa nyambung,” jawabnya dengan tersenyum. Berbicara masalah kendala, mereka serentak menjawab “ Pasti ada”. Christian B T menjawab, pengumpulan bahan untuk membuat tas dan menyatukan ide dan kemauan.

Victor, selaku guru pendamping sekaligus pembina tim ini mengatakan, ia melihat potensi yang dimiliki anak didiknya dan motivasi mereka untuk mengikuti lomba ini cukup tinggi. “ Meskipun dadakan, kami sangat senang dan tertantang apalagi mereka (siswa-red) punya kemauan,” ujarnya.

Victor menilai, kegiatan ini sangat bagus dan berguna bagi siswa SMA dalam mengembangkan bakatnya. “ Saya harap Ubaya tetap terus mengadakan acara ini,” katanya. Dengan harapan inilah,lanjutnya, kita bisa tingkatan bakat dan kreatifitas pelajar SMA pada khususnya.(cuy,zha)