Tingkatkan Mutu Jurnal Melalui Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah fadjar April 11, 2016

Tingkatkan Mutu Jurnal Melalui Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Bangsa Indonesia sejak 2013 dijuluki sebagai lost science in the third world atau sebagai bangsa yang tidak pernah meneliti. Oleh sebab itu, sebagai solusi dari permasalahan ini, mendorong pihak DIKTI untuk mengadakanpelatihan penulisan artikel ilmiah.Tujuannya, agar para dosen rajin meneliti dan menuliskan hasil penelitian menjadi artikel ilmiah.

Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Ubaya, baru kali pertama diadakan dan diikuti oleh 30 dosen dari seluruh fakultas, dengan mengundang pembicara yang ahli di bidangnya yaitu Prof.Dr. Wahyu Wibowo M.M. Sebelumnya, beliau sudah sering diundang menjadi pembicara di pelatihan penulisan buku ajar yang dislenggarakan setiap tahun. Pelatihan yang bertempat di Ruang Seminar gedung International Villagepada Kamis, 31 Maret 2016ini,membahas strategi untuk menulis artikel ilmiah atau jurnal ilmiah. Strategi yang pertamayakni mengenali masalah,menemukan cara yang dapat digunakan untukmenangani masalah, mengumpulkan dan menyusun informasi yang dibutuhkan untuk menangani masalah. Lalu membongkar apa saja yang tersembunyi, sertamenyajikan dalam bahasa yang jelas dan tepat, ditambah dengan sajiankesimpulan.

Selain itu, penulisan jugaperlu memperhatikan keorisinilan sudut pandang dan pendekatan atau keunikan perumusan masalah. Lalu yang tak kalah penting adalah memperhatikan kedalaman pendekatan, ketepatan metode dan implikasi temuan, serta daftar pustaka. Seluruh rangkaian penulisan tadi tentu saja harus mengikuti aturan yang terdapat pada EYD, KBBI, glosarium, thesaurus bahasa Indonesia.

Saat ini tidak sedikit penulis menggunakan logika umum dibandingkan dengan penggunaan logika ilmiah dalam penulisan jurnal ilmiah. “Jika sedang masuk angin apabila dikerok akan sembuh, padahal hal ini belum terbukti secara ilmiah, maka kita akan ikut aja. Kecenderungan masyarakat untuk ikut, ini yang biasanya muncul di jurnal online,”ujar pembicara. Sedangkan untuk hal-hal yang harus diperhatikan sebelum naskah jurnal dikirim yakni : 1) pastikan tidak mengandung fabrikasi dan falsifikasi data besertakode etik yang lain, 2) bukan hasil plagiat dan tidak mengandung unsur plagiat, 3) tidak tengah diproses untuk diterbitkan dalam bentuk lain, 4) tidak sedang dikirim ke jurnal berkala untuk dipertimbangkan pemuatannya, 5) semua nama yang tercantum merupakanbentuk akhir naskah yang akan diajukan, dan 6) kalimat ungkapan terimakasih telah diungkapkan secara lengkap.

Wahyu juga memberi informasi terbaru terkait dengan sistem akreditasi jurnal. Mulai tanggal 31 Maret 2016, jurnal akan diakreditasi secara online. Jadi jika dulunya harus dicetak secara konvensional, kini semua mekanismenya akan dilakukan secara online.

Dr. Drs. A.J. Tjahjoanggoro,M.Si.,selaku ketua LPPM Ubaya berharap agar setelah diadakannya pelatihan ini,tradisi meneliti, mengabdi, dan menulis jurnal dikalangan dosen Ubaya bisa ditingkatkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu beliau berharap agar akan ada banyak lagi jurnal yang dimuat dalamjurnal internasional.

“Untuk menumbuhkan rasa senang menulis dikalangan dosen untuk menulis jurnal ilmiah, institusi atau khususnya LPPM harus terus mendorong, memotivasai dan melayani, sehingga menumbuhkan kebiasaan senang menulis. Ketika dosen berbondong-bondong menulis artikel ilmiah di jurnal, Indonesia kan akhirnya terkenal. Nil volentibus arduum, tidak ada yang sukar bagi yang punya keinginan,” tutupProf Dr. Wahyu Wibowo M.M. (bls)