Ubaya-Pemkot Petakan Banjir fadjar April 21, 2008

Ubaya-Pemkot Petakan Banjir

Universitas Surabaya (Ubaya) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk pemetaan banjir. Selain itu juga untuk membentuk forum yang mempertemukan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan pemerintah daerah setempat.

‘Tapi, kerjasama pemetaan banjir dengan Dinas Pematusan Pemkot Surabaya itu masih memetakan banjir di kawasan Tenggilis,’ kata dosen Jurusan Teknik Informatika di Fakultas Teknik (FT) Ubaya, Daniel Hary Prasetyo, di Surabaya, Kamis (17/4).

Ia mengemukakan hal itu di sela-sela seminar ‘The Power of Gegraphic Information System’ yang juga menampilkan pembicara dari Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, yakni Dr Rosmadi Fauzi, dan Kepala Sistem Informasi dan Komunikasi PT Pertamina UPMS V, Ir Dwi Budhi S MM.

Menurut Daniel, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya untuk melakukan pemetaan penghijauan di Kawasan Surabaya Timur, serta bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya untuk memetakan angkutan bemo dan rute-nya.

‘Semua kami lakukan dengan GIS (Geographic Information System), karena aplikasi geografi selama ini hanya berupa peta, padahal aplikasinya bisa lebih dari itu jika digabungkan dengan data-data lain dan teknologi informasi, sehingga aplikasi itu sekarang dikenal dengan GIS,’ katanya.

Bahkan, katanya, pihaknya juga sudah mengaplikasikan untuk kepentingan ekonomi seperti di Jombang, dan Sumenep untuk memetakan potensi wisata, potensi kerajinan, potensi sumber daya alam, dan potensi ekonomis lainnya.

‘Untuk pelestarian lingkungan juga bisa, seperti kerjasama yang kami lakukan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya untuk memetakan penghijauan di Surabaya Timur, sehingga diketahui jumlah pohon yang ada, pohon yang mati, ketahanan pohon terhadap polusi, dan sebagainya,’ katanya.

Hal yang sama juga dilakukan Dr Rosmadi Fauzi dari Universiti Malaya yang memetakan populasi Ikan Duyung di Pulau Tiomman (Malaysia) dan proyek di Antartika (Kutub Selatan) untuk memantau populasi burung Pinguin, sehingga ikan duyung dan pinguin dapat dilestarikan. ‘Jadi, aplikasi gegrafi itu semakin bermanfaat dengan sistem informasi gegrafi yang dikenal dengan GIS itu,’ katanya.

Sumber: Surabaya Post, 18 April 2008