Robot Soccer dengan Motor Servo Digital fathulhusnan January 2, 2008

Robot Soccer dengan Motor Servo Digital

Berawal dari menyaksikan kontes robot soccer di Singapura pada 2005, Leo Hasan memiliki niat besar untuk membuat robot soccer. Waktu itu, Leo diajak sang dosen untuk menyaksikan lomba tersebut. Timbul dari rasa ingin tahu, dia pun membuat robot sejenis.

Tapi, saat itu Leo masih semester tiga. Dia merasa belum mampu membuat robot berkemampuan seperti yang dilihat dalam kontes tersebut. Setelah melalui tahap pembelajaran, dia memulai proyeknya.

Leo berhasil membuat robot berkaki yang memiliki kemampuan bermain sepak bola. ‘Kalau sukses dan jadi, aku mau ikut lomba robot soccer di Tiongkok pada 2008,’ ujarnya.

Robot humanoid itu memiliki kemampuan berjalan ke depan dan belakang serta samping kanan dan kiri. Juga, menengokkan kepala, mengidentifikasi bola (bola tenis yang akan digunakan), dan menendang bola. Robot tersebut akan bergerak secara otomatis.

Pada kepala robot, digunakan wireless kamera untuk mengidentifikasi bola yang berada di atas lapangan. Agar kepala dapat menengok ke kanan dan kiri, kamera tersebut dipasang pada sebuah motor servo.

Gambar yang ditangkap kamera akan diproses ke PC dengan program Opencv. Opencv adalah program open source yang dapat mengolah gambar secara real time.

Cara memainkan robot soccer itu sangat mudah. Pertama-tama, bola diletakkan di area penalti (bukan titik penalti). Posisi robot terletak pada titik start robot (terdiri atas tiga bagian, yakni small, medium, dan large robot) di luar kotak penalti.

Setelah itu, robot akan mencari letak bola menggunakan wireless kamera tersebut. Di mana bola berada, robot akan berjalan menghampiri. Sampai jarak bola dengan robot sangat dekat, secara otomatis robot akan menendang bola itu ke gawang untuk mencetak gol.

Ketika robot menggerakkan anggota tubuh, berjalan, menengok, dan menendang bola, motor servo digital pada robot akan aktif. Leo memang menggunakan motor servo digital agar energi yang dihasilkan robot lebih maksimal. ‘Bahkan, energi tersebut lebih kuat dua hingga tiga kali lipat daripada motor servo biasa,’ jelasnya.

Biaya yang dikeluarkan untuk robot soccer itu tidak murah. Total, Rp 8 juta dikeluarkan oleh Leo untuk menciptakan robot cerdas tersebut. Menurut dia, mahalnya biaya itu disebabkan oleh penggunaan motor servo digital.

Biaya dapat diminimalkan jika mengganti motor servo digital dengan motor DC atau AC. ‘Risikonya, derajat pergerakan arah robot tidak dapat diatur. Jadi, dia asal gerak, jalan, dan menendang tanpa perhitungan berapa derajat,’ ungkapnya.

Jika ingin biaya murah dengan derajat gerak dapat diatur, robot dapat menggunakan motor stepper. ‘Kelemahannya, dia tidak dapat menghasilkan kekuatan seperti motor servo. Akurasinya juga kurang,’ paparnya. Leo membutuhkan waktu sekitar delapan bulan untuk merampungkan robot itu. (dey)

Dikutip dari Jawapos, 1 Januari 2008