Ubaya Hat-Trick Kemenangan pada Kejurnas Basket Antar Perguruan Tinggi fathulhusnan November 29, 2007

Ubaya Hat-Trick Kemenangan pada Kejurnas Basket Antar Perguruan Tinggi

Tim wanita Universitas Surabaya (Ubaya) mencetak hat-trick (tiga kemenangan beruntun) dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Basket Antar Perguruan Tinggi. Terakhir, juara Libama 2007 itu mengalahkan favorit juara lainnya, yakni Universitas Airlangga (Unair), dengan skor 85-26 di GOR CLS, Surabaya, kemarin (28/11).

Dalam pertandingan sebelumnya, tim asuhan Wellyanto Pribadi tersebut secara meyakinkan mampu menaklukkan lawan-lawannya dengan kemenangan telak. Pertama, saat bertemu Unesa, Yunita S. dkk mampu menang mudah dengan 82-13.

Kemenangan fantastis dicetak calon juara kompetisi itu saat menghadapi tim Universitas Muhammadiyah (Unmuh) pada Selasa (27/11) lalu. Mereka mampu membungkam Unmuh dengan skor 94-6.

Sementara itu, wakil Jatim lainnya, yakni tim wanita Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kembali gagal meraih kemenangan. Mereka ditaklukkan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, dengan skor tipis 31-30.

Unesa bermain defensif pada menit-menit awal kuarter pertama. Hal tersebut membuat para pemain Unlam percaya diri dan terus menggempur anak asuh Gigih itu. Hasilnya, Unlam melalui Stephani dan Rizky langsung unggul enam poin saat pertandingan baru menginjak menit ke-4.

Unesa tidak kunjung bangkit. Baru saat pertandingan memasuki menit ke-6, mereka mampu mencetak poin pertama melalui Sonya. Dengan mengandalkan kolektivitas tim, Unlam berhasil mendikte permainan Unesa. Kuarter pertama berakhir dengan kedudukan 12-05 untuk keunggulan Unlam.

Keadaan berubah drastis di kuarter kedua. Para pemain Unesa yang mengandalkan semangat juang membalik keadaan dengan terus-menerus menekan pertahanan Unlam.

Melalui small forward-nya, Uus, Unesa berhasil mendominasi permainan dan lebih sering mengumpulkan poin dari tembakan dua angka. Kuarter kedua pun menjadi milik Unesa dengan 17-12.

Tensi pertandingan meninggi di kuarter ketiga. Kedua tim yang sama-sama belum pernah menang itu tampil ngotot. Mengandalkan fast break, Unlam berhasil mencetak poin dengan lay-up dan pergerakan under basket dari pemain depannya.

Di lain pihak, para pemain Unesa semakin berani menembus daerah pertahanan lawan. Serangan bertubi-tubi pun dilakukan. Sayang, beberapa kali tembakan gagal membuahkan poin. Pada kuarter ketiga itu, skor antara kedua tim hanya terpaut satu angka, yakni 23-22, untuk keunggulan Unesa.

Pertandingan di kuarter terakhir berjalan sangat ketat. Awalnya, Unlam yang unggul dari sisi stamina terus membombardir pertahanan Unesa. Sayang, enam kali tembakan dua angka dari anak-anak asuhan Michael tersebut gagal menambah poin.

Terlalu asyik menyerang, Unlam lupa akan pertahanannya. Unesa berbalik menyerang dan mengurung pertahanan Unlam. Pelanggaran yang kerap dilakukan pemain-pemain Unlam membuat Unesa beberapa kali mendapatkan hadiah lemparan bebas.

Saat pertandingan menyisakan waktu satu menit, kedudukan sempat imbang 27-27. Namun, melalui tembakan dua angka Rizka, Unlam berhasil unggul 29-27 di tiga puluh detik tersisa dari kuarter terakhir.

Saat pertandingan memasuki 20 detik terakhir, Uus dan Angga meraih tiga poin melalui dua tembakan bebas. Sehingga, kedudukan akhir berubah menjadi 30-29 untuk keunggulan Unesa.

Namun, lagi-lagi Rizka menjadi penyelamat Unlam. Dia mencetak dua angka di detik-detik terakhir dan mengubah poin terakhir menjadi 31-30 untuk kemenangan Unlam.

Gigih mengatakan bahwa pertandingan itu berlangsung ketat. Namun, karena kurang persiapan, penampilan anak asuhnya jadi kurang baik. ‘Secara kualitas, kedua tim tidak berbeda jauh. Namun, karena target kami bukan turnamen tersebut, anak-anak tampil kurang ngotot,’ ucapnya. (luq)

dikutip dari Jawapos, Kamis 29 Nopember 2007