Ubaya Terpilih Menjadi Salah Satu dari 50 Promising Indonesian Universities fathulhusnan July 25, 2007

Ubaya Terpilih Menjadi Salah Satu dari 50 Promising Indonesian Universities

Sepuluh PT Jatim Masuk Unggulan Versi Dirjen DIKTI

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional merilis daftar 50 besar perguruan tinggi (PT) unggulan di Nusantara, terdiri atas 28 PT Negeri (PTN) dan 22 PT Swasta (PTS). Jawa Timur (Jatim) menjadi daerah yang memiliki PT unggulan terbanyak, yakni sepuluh PT, terdiri atas empat PTN dan enam PTS.

Koordinator Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) VII Wilayah Jatim Nadjadji Anwar mengatakan, Dikti akan membawa daftar tersebut ke tingkat internasional. ‘Daftar itu disebut 50 Promising Indonesian Universities, tanpa ranking. Kami diminta terus meningkatkan kualitas,’ ujarnya.

Sepuluh PT Jatim yang berhasil masuk adalah Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, Universitas Surabaya, Unika Widya Mandala, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Merdeka Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Widya Gama Malang.

PT bergengsi yang turut masuk daftar unggulan, antara lain, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sriwijaya.

Nama-nama tersebut disaring berdasar penelusuran Dikti atas PT yang dianggap berkualitas mulai Juli tahun lalu. Dari sekitar 2.700 PT di tanah air, 156 di antaranya ‘diundang’ untuk memperebutkan tempat dalam daftar itu. PT harus mengirimkan profil kampus, termasuk segala pencapaian.

Akhirnya, hanya 78 PT yang mendaftarkan diri. ‘Dikti memilih 50 terbaik dari jumlah itu melalui berbagai penilaian,’ ujar Nadjadji. Kriteria penilaian dititikberatkan pada banyaknya hibah kompetisi yang didapat PT (30 persen), penelitian dan pengabdian pada masyarakat (25), dinamika mahasiswa (20), kerja sama internasional (15), dan fasilitas kampus (10). Dalam dinamika mahasiswa, kehidupan mahasiswa dan banyaknya mahasiswa asing yang belajar di sebuah PT turut menentukan nilai.

Ihwal absennya beberapa PT favorit, Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti Prof Dr Supeno Djanali menyatakan hal itu bisa jadi karena PT yang bersangkutan tak ikut mengirimkan profil. Menurut Supeno, banyak PT yang ‘malas’ mendaftar pencapaian kampusnya. ‘Biar mereka terlecut nanti ketika melihat PT lain masuk daftar,’ tegasnya.

Kompetisi kampus dalam negeri bakal digarap lebih serius oleh Dikti. Daftar akan diperbarui secara berkala dan disebarkan ke berbagai kampus dan perusahaan di berbagai negara di dunia. Apabila pertarungan PT nasional sudah baik, Dikti berharap PT Indonesia punya gigi di kancah internasional. Kini baru empat PT yang masuk daftar 500 besar dunia, yakni Universitas Indonesia (250), Institut Teknologi Bandung (258), Universitas Gadjah Mada (270), dan Universitas Diponegoro (495). (ara)

dikutip dari Jawapos, 25 Juli 2007