Dalam rangka Dies Natalis ke-9, , Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya menggelar webinar bertajuk “Preparing Medical Students to Navigate Technological Advancement” pada Rabu (16/04/2025) siang. Diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom, webinar tersebut mendapat respons antusias dari 140 peserta.
Prof. Anja Krumeich, Ph.D., narasumber asal Faculty of Health, Medicine, and Life Sciences, Maastricht University the Netherlands, mengungkap bahwa teknologi harus dapat digunakan oleh seluruh individu lintas kultur. “Technology is, like other artefacts or art, created by humankind, an expression of culture. It is depend or based on how we see and understand the world and how we act in it (Teknologi, seperti artefak atau seni lainnya diciptakan oleh manusia sebagai ekspresi budaya.Teknologi itu berdasarkan pada bagaimana kita melihat dan memahami dunia dan bagaimana kita bertindak di dalamnya),” jelas Prof. Anja.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya, dr. Risma Ikawaty, Ph.D., mengungkap pentingnya mahasiswa kedokteran memiliki kecakapan di bidang teknologi. Maka dari itu, FK Ubaya menyediakan salah satu mata kuliah penunjang, yakni Basic Science of Biomedical Technology. “Teknologi medis sudah kita terapkan di kurikulum FK Ubaya. Kita percaya dan ingin dokter masa depan lulusan FK Ubaya tidak hanya memenuhi kualifikasi standar nasional, tetapi juga mampu beradaptasi pada perubahan teknologi kesehatan di dunia,” terang dr. Ika.
Tak hanya kedua narasumber, salah satu mahasiswa, Bernadya Ludwine Andrily juga turut membagikan pengalamannya selama berkuliah di Ubaya. Menurutnya, teknologi dunia medis akan terus berkembang seiring kemajuan zaman. “Mungkin kita bisa bayangkan bagaimana diagnosis dengan kecerdasan buatan, rekam jejak digital sebagai bentuk efisiensi di rumah sakit. Pengalaman menempuh studi di FK Ubaya mengantarkan saya pada pengertian bahwa kita tidak hanya menyelesaikan tugas saja, tetapi belajar bersama dan mempersiapkan dunia medis masa depan,” pungkasnya. (sha)