Doktor Baru FT Ubaya, Teliti Tingkat Retensi Berbasis Afektif pada Pengguna Massive Online Open Course (MOOC) laurentiusivan February 25, 2025

Doktor Baru FT Ubaya, Teliti Tingkat Retensi Berbasis Afektif pada Pengguna Massive Online Open Course (MOOC)

Kabar sukacita datang dari dosen program studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, Liliana, M.MSI. Pasalnya, Ia berhasil menyelesaikan studi lanjut di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Universitas Gadjah Mada pada Januari 2025.

Dosen yang kerap disapa Liliana itu mengaku tertarik meneliti Massive Online Open Course (MOOC) sejak pandemi Covid-19. “Awalnya tertarik karena generasi z. Juga karena MOOC ini tidak terlalu populer di Indonesia. Maka saya meneliti bagaimana penggunanya bisa bertahan belajar online dalam keadaan sendirian,” jelasnya.

Hasil disertasinya menunjukkan bahwa faktor budaya sangat mempengaruhi gaya belajar seseorang. Di Indonesia, personalisasi pengguna sangat diperlukan agar penggunanya tidak merasa sendirian, misalnya melalui forum berinteraksi. “Ada fenomena dimana pengguna ini cenderung memiliki tingkat retensi yang rendah. Artinya, ketika melihat judul yang cocok, dipelajari, tetapi kemudian ditinggalkan. Terlebih, ada penelitian yang menyatakan bahwa seseorang ingin kembali ke sebuah sistem karena dipengaruhi faktor emosional,” tambahnya.

Meskipun diterpa ragam tantangan, Liliana tetap berhasil menyelesaikan disertasinya. Poin baiknya adalah perjuangan saya terbayarkan dengan baik. Bersyukurnya saya dikelilingi support system yang sangat mendukung. Rekan sesama dosen, keluarga, hingga tempat saya studi, semuanya sangat mendukung,” tambahnya.

Sepulangnya menempuh studi doktoral, ia tidak hanya ingin membagikan hasil disertasi dan proses belajarnya, tetapi juga refleksinya pada mahasiswa tentang pentingnya memiliki sikap yang baik. “Smart with no attitude is nothing. Artinya, jauh lebih penting memiliki sikap yang baik daripada nilai mata kuliah yang baik. Saya ingin kedekatan dengan mahasiswa ini menjadi wadah belajar bagi mereka sehingga terbiasa menyampaikan perasaan dan kesulitannya dengan terbuka,” pungkasnya. (sha)