Kabar membanggakan datang dari dosen program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, Mochammad Arbi Hadiyat, S.Si., M.Si. Kepala Laboratorium Quality Performance and Management Prodi Teknik Industri itu berhasil menyelesaikan studi lanjut doktoralnya dengan IPK sempurna.
Dosen yang kerap disapa Arbi, menutup masa studinya dengan disertasi tentang Observational Data-Based Response Surface Methodology (RSM). Penelitiannya mengusulkan kerangka kerja alternatif untuk mengadopsi data observasi untuk analisis RSM guna mengurangi kebutuhan akan eksperimen nyata dan gangguan produksi yang berkelanjutan.
“RSM adalah metode analisis untuk melihat hubungan antara beberapa variabel berbasis data eksperimen. Di Teknik Industri, ada beberapa masalah yang membutuhkan eksperimen untuk melihat hubungan antar variabel, misalnya isu Big Data. Big Data akan memilih data yang paling informatif seakan-akan berasal dari sebuah eksperimen, sehingga menekan biaya eksperimen,” jelasnya.
Ia menambahkan, dukungan dari Ubaya sangat berharga baginya. Selain dukungan finansial, ia merasa bersyukur telah diizinkan untuk mengikuti tugas belajar sehingga studi lanjutnya dapat berjalan optimal.
“Bagi saya, itu support luar biasa. Saya bisa fokus kuliah dan kembali berkontribusi. Atas full support dari Ubaya itulah, saya selalu ingat bahwa saya membawa nama Ubaya. Maka dari itu, saya berusaha menampilkan kinerja baik. Kemarin mendapat predikat Cumlaude, IPK 4. Bagi saya, itu bukan untuk saya, tetapi ini untuk Ubaya,” gagasnya.
Selama berkuliah, ia berusaha menjaga kestabilan dirinya sebaik mungkin. Sebab, proses studinya ia tempuh dengan penuh tekanan perkuliahan. Namun, berkat kegigihan dan dukungan dari sesama mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan rekan dosen Ubaya, ia berhasil melaluinya.
“Di UGM, saya sempat menjadi ketua himpunan mahasiswa dari total 50 mahasiswa aktif S3 Teknik Industri. Meskipun tanpa SK resmi, sampai sekarang teman-teman tetap memanggil saya Pak Lurah. Kalau terasa jenuh, biasanya saya ambil jeda. Sesederhana pergi ke angkringan Pogung, favorit saya,” ceritanya.
Kepulangannya kembali ke Ubaya menjadi semangat baru untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Arbi menyatakan, ia siap mengabdi di Ubaya dan mendukung secara penuh seluruh program yang akan berjalan di Ubaya.
“Bagi saya, Ubaya adalah rumah kedua. Saya ingin kembali mengabdi ke Ubaya, sesuai apa yang diprogramkan, saya siap support dengan kapasitas diri yang sudah upgrade,” pungkas Arbi. (sha)