Dalami Perhiasan, Doktor Baru FIK Ubaya Ciptakan Perhiasan Perak Romansa Panji laurentiusivan November 7, 2024

Dalami Perhiasan, Doktor Baru FIK Ubaya Ciptakan Perhiasan Perak Romansa Panji

Berkat ketertarikannya pada perhiasan, Dosen Program Desain dan Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya, Dr. Wyna Herdiana, menciptakan perhiasan bertema romansa Panji Asamarabangun dan Dewi Sekartaji. Terinspirasi dari cerita Panji yang tersebar di Jawa Timur, dosen yang kerap disapa Wyna tersebut mengangkatnya menjadi topik disertasi. Ia telah menyelesaikan Program Doktor Prodi Seni, Fakultas Seni, Institut Seni Indonesia Denpasar, pada Maret 2024.

Wakil Dekan FIK Ubaya tersebut membagikan perjuangan selama menjabat sekaligus menyelesaikan studinya. Ia mengaku, tantangan terbesar baginya adalah bagaimana memaksimalkan sosok ibu, dosen, dan Wakil Dekan di samping studi S3-nya.

“Saya selalu sempatkan pulang untuk kembali bersama anak dan keluarga, di samping faktor usia, fisik dan pertaruhan mental. Untungnya saya nikmati perjalanannya berkat support dari dosen pembimbing dan lingkungan di Bali,” ujarnya.

Ia mengusung kisah romansa Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji yang berasal dari pemaknaan relief Candi Penataran. Ketertarikannya pada dunia perhiasan menjadi motivasi yang kuat untuk menciptakan perhiasan perak.

“Dari dulu saya memang suka perhiasan dan hingga saat ini membimbing mahasiswa FIK Ubaya yang mengambil judul Tugas Akhir berkaitan dengan jewelry design. Saya pelajari hingga menghasilkan perhiasan yang bisa bertransformasi bentuk. Hairpiece bisa menjadi bros dan bangle, gelang bisa jadi kalung, anting dan cincin bisa jadi dilepas pasang menyesuaikan gaya pengguna untuk berbagai suasana. Perhiasan ini dibuat menggunakan proses casting agar dapat diproduksi secara massal,” tambahnya.

Melalui mekanisme modular dan staking yang dikembangkan dalam perhiasan, kisah perjuangan cinta dari Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji berhasil diaktualisasikan menjadi perhiasan yang dapat ber-tranformasi (berubah bentuk). Selain mendukung eksistensi perhiasan dan revitalisasi budaya Panji, ia berharap dapat mendukung eksistensi pengrajin perhiasan perak. “Saya bekerja sama dengan pengrajin perak lokal di Bali dalam proses casting. Terkait bahan, ada penambahan material kerang tiram putih untuk memberikan kesan mewah bercahaya,” pungkasnya. (sha)