Universitas Surabaya melalui Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan berhasil menggelar kuliah tamu bertajuk “Pentingnya Menguasai Bahasa Mandarin dan Memahami Budaya China bagi Bisnis di Abad 21”. Kegiatan yang diselenggarakan pada Kamis pagi (3/10) tersebut bertujuan untuk membuka wawasan dan mempersiapkan mahasiswa sebagai enterpreneur muda di tingkat global. Tak hanya itu, melalui narasumber, Novi Basuki, Ph.D., mahasiswa juga diajak untuk mengenal Budaya China dan korelasinya dengan perkembangan bisnis di abad 21.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Surabaya, Dr. Benny Lianto. Dalam sambutannya, Benny menyatakan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. “Terima kasih Pak Novi atas waktu yang diberikan untuk memberi kuliah tamu di Ubaya. Kuliah tamu ini sangat bagus untuk proyeksi Ubaya dalam kolaborasi dengan Cina,” ujarnya.
Berkat pengalaman menempuh sarjana dan magister di Universitas Huaqiao dan Universitas Xiamen Tiongkok, Novi menjelaskan pentingnya mempelajari Bahasa Mandarin. Ia menuturkan, Tiongkok merupakan negara maju dengan populasi terbesar di dunia.
“Kalau kita bisa Bahasa Mandarin, kita bisa berbicara dengan minimal 1,4 M populasi di dunia ini. Terlebih, ekonomi di Tiongkok sedang maju-majunya,” tuturnya.
Peneliti sekaligus pengamat hubungan internasional tersebut menambahkan, kemajuan teknologi dan transportasi Tiongkok yang sudah green energy merupakan peluang besar. “15-20 tahun ke depan, saya bisa prediksi kalau Bahasa Mandarin akan terus di atas angin,” tuturnya.
Kegiatan tersebut mendapat respons yang baik dari mahasiswa. Harapannya, mahasiswa dapat segera menyusun prospek karier dengan mempelajari Bahasa Mandarin dan Budaya China untuk menghadapi tantangan global dunia bisnis di abad 21. (sha)