UBAYA Gelar Diskusi Umum Sadar Lawan Narkoba di Era Globalisasi 2024 laurentiusivan October 4, 2024

UBAYA Gelar Diskusi Umum Sadar Lawan Narkoba di Era Globalisasi 2024

“Salam Pancasila, Salam Multikultur!”

Salam pembuka sekaligus penyemangat yang dilantangkan di Ballroom Fave Hotel Sidoarjo, Kamis pagi (03/10) merupakan salah satu upaya strategis untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa UBAYA. Diskusi bertajuk “Pemantapan Ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara dalam Era Globalisasi Tahun 2024” berhasil menyita perhatian sekitar 274 mahasiswa Universitas Surabaya untuk hadir dan berpartisipasi. Gelaran diskusi umum diresmikan secara langsung oleh Dian Puspitasari Hayuningtyas, S. STP., M.A., selaku Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa yang mewakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur.

Acara yang diinisiasi oleh Universitas Surabaya ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur yang mengundang dua narasumber, yaitu Masduki, S.H., M.H., selaku Penyuluh Narkoba Ahli Madya BNNP Jawa Timur dan Ary Budiyanto, S.S., M.A., Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Teristimewa, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Freddy Poernomo, S.H., M.H., anggota DPRD Provinsi Jawa Timur yang merupakan dosen sekaligus alumnus Fakultas Hukum Universitas Surabaya selaku Keynote Speaker.

Gelaran diskusi umum ini disambut baik oleh Rektor UBAYA yang diwakili oleh Prof. Dr. Dra. RR. Christina Avanti, M.Si., Apt., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni. Dalam sambutannya, ia menegaskan rasa antusiasme, apresiasi, dan dukungan penuh pada penyelenggaraan diskusi umum demi terwujudnya mahasiswa Universitas Surabaya yang kritis, kreatif, dan memiliki karakter kebangsaan dan ketangguhan yang baik.

“Kami ingin seluruh mahasiswa dan lulusan UBAYA berkarakter. Salah satunya karakter kebangsaan yang pada hari ini akan kita diskusikan dan sudah beberapa kali kita lakukan. Saya ucapkan juga kepada panitia, terima kasih sudah membawa kita pada sebuah kondisi yang sangat mendukung kita semua untuk bisa berpikir kritis. Kita ingin mahasiswa selain berpikir kritis dan berpikir kreatif, juga mampu berkolaborasi dan memiliki resiliensi,” tegasnya.

Sementara itu, Freddy memaparkan data bahwa Provinsi Jawa Timur sempat menduduki peringkat pertama penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Lebih lanjut, ia mendukung secara penuh Universitas Surabaya agar menjadi pelopor kampus yang bersih dari bahaya narkotika.

“Di Jawa Timur, tren-nya tidak turun, bahkan pernah menjadi peringkat 1 penyalahgunaan narkoba. Kemudian pernah digeser Jawa Barat, Jawa Timur posisi kedua. Sekarang Sumatera Utara, Jawa Timur tetap kedua. Hal ini harus kita seriusi, termasuk pendekatan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Oleh karena itu, saya wanti-wanti, UBAYA harus jadi pelopor kampus yang bersih dari narkotika,” ujarnya.

Semangat dan tekad serupa juga digaungkan oleh Masduki. Dalam kesempatannya, ia menggelorakan semangat anti narkoba dengan yel-yel anti narkoba yang diikuti oleh seluruh peserta di ruangan tersebut. Secara spesial, beliau memberikan jargon SANGAR yang merupakan akronim dari “Sadar Ngelawan Narkoba” kepada mahasiswa Universitas Surabaya.

“Siapa kita? Kalian Jawab, Duta Anti Narkoba. Apa motto kita? Kalian jawab, hidup sehat tanpa narkoba. Kalau saya bilang UBAYA SANGAR, kalian jawab Sadar Ngelawan Narkoba!’,” lugasnya.

Sesuai dengan tajuknya, gelaran diskusi umum ini diharapkan dapat memantapkan  ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan bela negara di era globalisasi 2024 mahasiswa Universitas Surabaya untuk menjadi duta dan pelopor anti penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur yang berkarakter, kritis, kreatif dan kolaboratif. Harapannya, kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara berkelanjutan demi mewujudkan generasi muda yang SANGAR: Sadar Ngelawan Narkoba. (sha)