SURABAYA – Kolaborasi Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) melahirkan gelaran Market Entry Strategy to Indonesia (MES) 2024. Selama dua pekan, program itu berlangsung di dua kampus terpisah. Yakni, Ubaya dan Binus.
Rangkaian acara pada pekan pertama di kampus Binus Jakarta dan pekan kedua di kampus Ubaya tidak jauh berbeda. Salah satu agenda pentingnya adalah mempelajari produk-produk UMKM. Puncaknya adalah Gallery Walk: Project Showcase di ruang serbaguna Fakultas Psikologi Ubaya kemarin (25/7).
Kepala Proyek Program MES Debby Sonita Lubis mengatakan bahwa peserta berasal dari dalam dan luar negeri. Tepatnya, 26 mahasiswa Ubaya dan Binus serta 6 mahasiswa internasional. “Kami ingin menghadirkan pengalaman unik yang menggabungkan antara teori dan keterampilan,” ujar Debby.
MES 2024 menghasilkan beragam ide inovatif yang mampu meningkatkan kinerja UMKM. Salah satunya adalah inovasi batang pohon pisang kreasi Kelompok Baste. Michelle Monica Rusli, salah satu anggota kelompok, mengatakan bahwa batang pohon pisang bisa diolah menjadi kain.
Selain memanfaatkan bagian pohon pisang yang jarang dimanfaatkan, Baste juga sukses menciptakan kain biodegradasi dan eco-friendly cloth material. “Bahannya juga lebih halus, tapi tidak sehalus sutra,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinkopdag Surabaya Farida Fitrianing Arum mengapresiasi gelaran MES 2024. Dia memuji kreativitas anak-anak muda dalam program tersebut. “Kami bisa bantu memfasilitasi kreasi mahasiswa Surabaya untuk bisa dikembangkan dan diutarakan,” ujarnya. (ann/c17/hep)
Sumber : Jawa Pos