Dosen Ubaya Jelaskan Gejala Burnout dan Tips Mengatasinya laurentiusivan June 19, 2024

Dosen Ubaya Jelaskan Gejala Burnout dan Tips Mengatasinya

SURABAYA – Burnout adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kelelahan fisik, mental, dan emosi. Kondisi ini dapat dialami siapapun, baik orang yang bekerja di luar rumah maupun ibu rumah tangga. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Monique Elizabeth Sukamto, S.Psi., M.Si., Psikolog memberikan penjelasan mengenai gejala burnout serta pertolongan pertama dalam mengatasinya.

Monique mengatakan, gejala awal yang dapat diketahui adalah adanya kelelahan yang luar biasa dalam menjalankan peran. Kelelahan ini akibat dari banyaknya tuntutan yang tidak seimbang dengan sumber daya yang dimiliki. Alhasil, pekerjaan seolah tidak kunjung terselesaikan. “Biasanya ciri-cirinya kalau bangun pagi rasanya sudah capek. Kemudian cepat lelah secara emosional,” ujarnya.

Lelah secara emosional membuat seseorang pada akhirnya menjaga jarak emosional terhadap orang-orang di sekitarnya. Hal ini ditandai dengan kurangnya rasa ingin terlibat dan kurang memiliki gairah dalam bekerja. Pada akhirnya, interaksi terbatas pada aspek fungsional dan mengabaikan aspek emosional. Sehingga, memunculkan rasa ketidakpuasan dalam menjalankan tugas.

Ketua Laboratorium Psikologi Klinis Ubaya itu menyebut ada beberapa cara untuk mengatasi burnout. Pertama, menjalin komunikasi dengan orang yang tepat dan bisa membantu. “Selain itu, jadilah orang yang ‘good enough’ bukan ‘perfect’. Poinnya adalah kita berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin dan itu sudah cukup,” imbuh Monique. Ia menambahkan, menjaga kualitas tidur dan melakukan perawatan diri juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan emosi.

Seperti permasalahan psikologis yang lain, burnout juga memiliki tingkat keparahannya. Bila burnout tersebut sampai menyebabkan seseorang mengalami gejala-gejala depresi, seperti sering murung atau menangis, kehilangan minat akan hal-hal yang tadinya disukai, mengalami gangguan tidur, dan merasa tidak berharga, maka diperlukan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mendampingi. Namun, apabila burnout tergolong ringan, dapat diatasi dengan melakukan langkah-langkah di atas. “Intinya untuk pertolongan pertama saat burnout, kita perlu memiliki kemampuan mengelola waktu dengan baik. Namun disamping itu, waktu untuk memperhatikan diri sendiri (me time) juga diperlukan agar tetap bisa menjalani kesibukan dengan enjoy,” pungkasnya.