TMM Ubaya Bahas Prinsip Dasar dan Ekosistem Kendaraan Listrik laurentiusivan January 19, 2024

TMM Ubaya Bahas Prinsip Dasar dan Ekosistem Kendaraan Listrik

Rabu, 17 Januari 2024 Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik  Universitas Surabaya (TMM Ubaya) mengadakan webinar dengan mengangkat topik “Prinsip Dasar dan Ekosistem Kendaraan Listrik.” Webinar ini dilangsungkan dengan tujuan untuk berbagi informasi terkait topik yang diangkat, yakni kendaraan listrik. Diselanggarakan secara daring melalui Zoom Meeting, webinar dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan mahasiswa Ubaya. Di samping itu, Bernardus Wimba Pramudita Widi, S.T. hadir sebagai pembicara untuk mengisi materi dalam webinar ini.

Melalui paparannya Bernardus menjelaskan tentang kendaraan listrik secara umum. “Secara sifat, kendaraan listrik menggunakan baterai sebagai penyimpanan sumber energinya, memiliki konservasi dari energi kinetik, dan menghasilkan sedikit gas buang,” jelas Bernardus. Tak hanya itu, ada juga perbedaan mencolok antara kendaraan listrik dengan kendaraan pada umumnya. “Perbedaannya sendiri terletak pada komponen utama yang meliputi penyimpanan sumber energi, alat konversi, dan komponen penggeraknya,” lanjut Bernardus.

Selain perbedaan yang ada, kendaraan listrik juga memiliki dua jenis, yakni berdasarkan metode konversi energi dan metode pengisian dayanya. Apabila dilihat dari metode pengisian dayanya, terdapat tiga jenis kendaraan listrik yang ada, yaitu Battery Swap, AC Charging, dan DC Charging. “Orang-orang cenderung akan lebih memilih dengan metode pengisian Battery Swap karen lebih cepat dibandingkan yang lainnya,” jelas Bernardus. Metode ini dikatakan cepat karena memulihkan daya yang tersimpan pada kendaraan listrik melalui cara penukaran baterai.

Penggunaan kendaraan listrik ini bisa dikatakan belum dapat menggantikan posisi konvensional kendaraan pada umumnya. Menurut Bernardus, ada berbagai alasan yang melatarbelakanginya. “Penyebabnya bisa mulai dari harganya yang relatif mahal, minimnya pengetahuan terkait teknis perawatan, dan range anxiety atau adanya rasa khawatir terhadap baterai yang mudah habis,” terang Bernardus. Oleh karenanya, peralihan penggunaan kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik  tidak dapat dilakukan dengan cepat.(re4,nj/fg2)