Surabaya – Bentuknya sederhana. Mirip mesin kasir mainan. Tapi, Plezilo bukan mainan sembarangan. Hasil olah pikir dan inovasi tiga mahasiswa Program Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) itu melatih sensor motorik halus dan merangsang kreativitas anak-anak.
Mainan yang dikreasikan Robbel Putra Halim, Silvia, dan Angeline Priscillia Imanuel Santoso itu terintegrasi dengan Augmented Reality (AR). Plezilo, menurut Angeline, adalah mainan 2in1 yang juga melatih science, technology, engineering, dan mathematics atau STEM. “Termasuk sensor juga. Ini bahannya dari kayu,” katanya kemarin (3/1).
Selain melatih sensor motorik halus anak, Plezilo juga melatih kemampuan sensorik vestibular, tactile, dan visual anak. Khususnya, mereka yang berusia 6-12 tahun. “Itu juga untuk melatih kemampuan teknologi anak,” sebutnya.
Angeline mengatakan bahwa Plezilo sangat mudah dimainkan. Awalnya, anak-anak harus menata kubus berwarna dan bertekstur pada papan berlubang sesuai pola. Setelah itu, anak-anak dapat mengkreasikan pola baru sesuai imajinasi mereka. Selain melatih pengetahuan STEM dan kemampuan sensorik, Plezilo juga melatih kemampuan kerjasama dan koordinasi karena bisa dimainkan bersama dalam kelompok. (zam/c6/hep)
