Bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) mengadakan Seminar Bioetika untuk khalayak umum secara hybrid melalui Zoom Meeting dan ruang serbaguna Fakultas Psikologi Kampus II Ubaya, Tenggilis. Sedikitnya puluhan peserta dari mahasiswa dan khalayak umum mengikuti seminar tersebut. Bertajuk Bioetika Dalam Sinergi Pendidikan, Riset, dan Layanan Kesehatan, seminar difasilitasi langsung oleh lima narasumber dari FK Ubaya dan FK UGM. Beberapa diantaranya ada sebagai berikut:
- Prof. dr. M. Hakimi., Sp.OG(K)., Ph.D, selaku dosen pada Program Studi Magister Bioetika UGM
- dr. Wika Hartanti, MIH, selaku dosen Program Studi Magister Bioetika UGM
- dr. Ervin Dyah Ayu M. D., M.Sc, selaku dosen FK Ubaya
- dr. dra. Retna Siwi Padmawati, MA, selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika UGM
- dr. Nur Azid Mahardinata, selaku dosen Program Studi Magister Bioetika UGM
Beberapa topik yang dibawakan adalah sebagai berikut:
- Etika penelitian dalam inovasi intervensi kesehatan
- Landasan Etis dalam Adopsi dan Pengembangan AI di Pendidikan, Riset, dan Pelayanan Kesehatan
- Kebutuhan Program Bioetika di Institusi FK dan RS
- Urgensi Pemenuhan Kebutuhan SDM Bioetika di Institusi Kesehatan/Kedokteran
Kebutuhan etis seringkali dianggap biasa dan kurang diperhatikan. Hal ini disampaikan langsung oleh Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K)., selaku dekan FK Ubaya. Oleh karena itu, seminar ini menjadi sinergi untuk mendukung pengetahuan para civitas dan khalayak dalam lembaga kesehatan di Indonesia. “Harapannya semakin profesional dalam berbagai lembaga, khususnya etika yang profesional,” ujar Prof. Romdoni.
Selain itu, Dr. Dra. Retnom Siwi Padmawati, MA, selaku Ketua Program Studi Magister Bioetika FK UGM memaparkan bahwa Bioetika menjadi disiplin keilmuan yang baru. Dimana didalamnya terkandung kombinasi antara hayati (biologi) dan sistem penilaian pada manusia. “Ini jadi cabang ilmu etika terapan tentang makhluk hidup dan lingkungannya,” jelas Dr. Siwi, sapaan akrabnya. Ini juga menjadi kesempatan bagi dunia pendidikan dan kesehatan untuk mengenalkan Bioetika, khususnya yang ada di FK UGM.
Namun pada hakikat perkembangan zaman saat ini, banyak sistem yang dibuat untuk menyerupai perilaku manusia, diantaranya adalah AI (Artificial Intelligence). Pada kesempatan ini, dr. Ervin Dyah Ayu M. D., M.Sc, selaku dosen FK Ubaya yang juga memberikan pemaparan materi tentang dasar pertimbangan etis dalam penggunaan AI dalam pendidikan. dr. Ervin menjelaskan bahwa AI dapat digunakan sebagai tujuan akhir dalam trigger untuk menjadi pembanding. “Pakailah sesuai porsinya dan kita yg pegang kendali,” tegas dr. Ervin yang juga alumni dari Program Studi Bioetika FK UGM. (sin/sin)